Sebuah penelitian terbaru menunjukkan 85 persen orang berusia di atas 65 tahun telah bermain video game setidaknya seminggu sekali, sementara 36 persen lainnya bermain setiap hari.
Banyak dari gamer lansia mengatakan bahwa mereka pertama kali bermain game saat pandemi COVID-19 melanda, dan sekarang memainkannya secara teratur untuk membuat pikiran mereka tetap aktif.
Baca Juga: PS5 Pro Rilis Bulan April 2023, dilengkapi dengan Liquid Cooling!
The Daily Mail melaporkan, penelitian itu juga menunjukkan bahwa permainan dapat meningkatkan kekuatan otak orang berusia lanjut dan mencegah demensia.
Selain itu, peneliti dari University of Saskatchewan menambahkan bahwa bermain game dapat meningkatkan keterampilan perhatian periferal, yang penting untuk kemampuan membaca seseorang.
Hal ini disebabkan karena banyak video game melibatkan pemain yang bereaksi terhadap objek yang ditempatkan secara periferal, bukan di tengah layar.
Lebih lanjut, penelitian yang sama menjelaskan sebanyak 42 persen gamer lansia yang bermain game memiliki tujuan untuk menjalin ikatan yang kuat dan menghabiskan waktu dengan anggota keluarganya.
Kalau kata anak-anak zaman sekarang sih quality time, guys.
Sementara itu, sebanyak 51 persen lansia suka bermain game sendiri, 42 persen senang bermain dengan - atau melawan - anak atau cucu mereka, dan 44 persen lainnya dengan pasangannya.
Baca Juga: Acil Out dari RRQ Hoshi, YouTuber Brandon Kent Potong Tumpeng: Rayakan Hari Kemenangan!
Penelitian ini seolah-olah menunjukan sebuah fakta jika game tidak hanya digemari oleh anak muda saja, melainkan orang yang sudah lanjut usia pun gemar memainkan game, terutama permainan yang mengasah otak.
Permainan dengan jenis ini sudah terbukti memiliki banyak manfaat untuk mereka, salah satunya adalah mengasah kemampuan berpikir mereka agar daya ingatnya tetap terjaga dengan baik.
