Esports Integrity Commission (ESIC) baru saja telah mendenda salah satu organisasi Esports terkenal yaitu Team Vitality dengan tuduhan melakukan aksi stream sniping saat bertanding di sebuah turnamen CS:GO.
Diketahui bahwa hal tersebut terjadi ketika match antara Vitality melawan Team Liquid dimana saat itu televisi yang berada di ruang lounge bootcamp Team Vitality terlihat sedang membuka live streaming dari pertandingan BLAST Premier Global Final.
Hal yang membuat Team Vitality salah adalah ruang lounge dengan ruang pemain yang lagi bertanding tersebut hanya dibatasi oleh sebuah kaca yang dapat dilihat dengan mudah jika para pemain menoleh ke bagian belakang.
Setelah melakukan investigasi dengan mengecek rekaman voice chat antara pemain dan pelatih, ESIC tidak menemukan adanya aksi stream sniping yang dilakukan. Namun tetap saja apa yang dilakukan oleh Team Vitality ini sudah melanggar ketentuan Esports.
Alhasil ESIC mendenda Team Vitality sebesar US$10.000 atau setara dengan Rp140 jutaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Beruntung Vitality tidak sampai di diskualifikasi dari turnamen tersebut.
ESIC issues $10,000 fine to team Vitality in response to stream-sniping breach of the ESIC Code.
— ESIC (@ESIC_Official) January 23, 2021
While there was no malicious intention detected by ESIC in its examination of evidence, ESIC’s zero tolerance approach mandates accountability from the organisation for the breach. pic.twitter.com/Gs7Kwut0le
"ESIC telah mendenda US$10.000 kepada Vitality terkait pelanggaran kode etik ESIC terkait stream sniping. Tidak ada aksi curang yang dilakukan dari bukti yang kami dapat, namun ESIC tidak memberi toleransi sama sekali terkait apa yang dilakukan organisasi tersebut," tulis pihak ESIC di Twitter.
Pihak Vitality pun mengakui kesalahan yang mereka lakukan dan pihaknya juga ikut membantu pihak ESIC dalam melakukan investigasi sehingga kasus ini sudah terselesaikan tanpa menimbulkan masalah yang besar.