CEO Riot Games Dituntut Telah Lakukan Diskriminasi dan Pelecehan Seksual

- Rabu, 10 Februari 2021 | 11:50 WIB
Ilustrasi perusahaan video game Riot Games (Ilustrasi/INDOZONE/Ferry Andika)
Ilustrasi perusahaan video game Riot Games (Ilustrasi/INDOZONE/Ferry Andika)

Mantan Executive Assistant dari Riot Games, Sharon O'Donnell baru saja melayangkan tuntutan kepada CEO dari Riot Games, Nicolo Laurent atas pelecehan seksual dan dikriminasi yang dilakukannya saat masih sedang bekerja di perusahaan tersebut.

Berdasarkan informasi dari Vice, O'Donnell sendiri awalnya direkrut untuk bergabung ke Riot Games pada bulan Oktober tahun 2017. Tak lama setelah O'Donnell bekerja di Riot, Laurent disebut mulai melecehkannya sampai akhirnya ia keluar di tahun 2020 lalu.

Lebih spesifik lagi, Laurent menyebut O'Donnell dengan kata 'cantik' sambil menjelaskan bahwa istri dari Laurent juga sangat iri dengan perempuan yang cantik. Selain itu Laurent menyebut cara berbicara O'Donnell 'sangat kasar' dan menyuruhnya untuk 'lebih feminim'.

Parahnya lagi, Laurent ternyata sempat mendeskripsikan ukuran celana dalamnya sendiri sambil menatap O'Donnell dan menyuruh karyawan berjenis kelamin perempuan untuk membuat anak demi menangkal stress akibat pandemi COVID-19.

Namun di sisi lain, Riot Games membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa selama ini pihaknya tetap memprioritaskan kesetaraan kultur serta serius dalam menangani hal yang berhubungan dengan diskriminasi dan pelecehan yang terjadi di perusahaan.

Namun kita lihat saja apakah tuntutan dari O'Donnell ini akan diterima dan Laurent akan dijatuhi hukuman atau tidak. Bagaimana menurut kalian sendiri? Tulis di kolom komentar di bawah ya guys!

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Streamer Terkenal Ninja Umumkan Idap Kanker Kulit

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:36 WIB
X