Ada kabar yang kurang mengenakan datang dari perusahaan induk konglomerat teknologi multinasional China, yaitu Tencent. Pasalnya, raksasa perusahaan internet dan hiburan itu kabarnya akan melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya.
Melansir dari BBC, total karyawan Tencent yang akan di PHK berjumlah 5.000 orang. Fenomena ini terjadi lantaran pendapatan Tencent yang menurun hingga 3 persen dari tahun ke tahu dan karena adanya larangan bermain game oleh pemerintah China.
Selain itu, pandemi COVID-19 dan konflik antara Rusia-Ukraina juga diklaim mempengaruhi pendapatan dari perusahaan yang didirikan pada tahun 1998 itu.
Baca Juga: Gamer Penguji Ungkap Ada Pelecehan Seksual di Nintendo: Udah Kayak Mimpi Buruk!
Bos Tencent, Ma Huateng mengatakan jika perusahaannya telah menutup pendidikan online, e-commerce, dan unit streaming langsung game. PHK pada kuartal tersebut juga mempengaruhi sekitar 5% dari total tenaga kerjanya.
"Selama kuartal kedua, kami secara aktif keluar dari bisnis non-inti, memperketat pengeluaran pemasaran kami, dan memangkas biaya operasional," katanya.
Tentu saja, pengurangan karyawan ini akan sangat mempengaruhi produktivitas Tencent dalam membuat inovasi baru di sektor internet, hiburan dan permainan.