Beberapa waktu yang lalu salah satu pemain League of Legends dari Team Liquid yaitu Doublelift menyinggung game DotA 2 yang lebih mudah jika dibandingkan dengan League of Legends.
Namun hal tersebut ternyata dibalas kembali oleh salah satu pemain DotA 2 dari tim OG, Johan 'N0tail' Sundstein. N0tail juga menyinggung game League of Legends yang hanya memiliki 6 total kill ketika match sudah berjalan selama 40 menit.
I too went into my first and only league games and shitstomped them ????????
— Johan Sundstein (@OG_BDN0tail) December 24, 2019
Realtalk though,
If on average pro games have 4-5 kills in 30 minutes, what are the critical objectives?
Is it like a mega extended laning phase where it's all about last hits / harras?
Tentu hal tersebut menimbulkan kontroversi antara pemain League of Legends dan juga DotA 2. Banyak dari mereka yang menganggap bahwa game yang mereka mainkan lebih sulit ketimbang game MOBA lainnya.
Untuk meredam drama tersebut, salah satu pemain DotA 2 dari tim OG, Sebastian 'Ceb' Debs memberikan kesimpulannya terkait dua game MOBA tersebut. Bahkan Ceb memberikan pernyataan yang bisa dibilang cukup adil.
DotA2 vs LoL: THE ULTIMATE CONCLUSION pic.twitter.com/3xc5ziaiEF
— Ceb (@Ceb_dota) December 26, 2019
"Anggap saja DotA 2 adalah sebuah sepeda roda tiga dan League of Legends adalah sepeda 1996 GT 4 dengan dua roda. Ya, meskipun aku tidak mengerti apa yang aku katakan sekarang ini" ucap Ceb.
"Namun jika kedua sepeda tersebut berlomba dalam hal kecepatan, tidak ada satu pun orang yang akan peduli akan hasilnya. Pasalnya masing-masing sepeda tersebut punya cara mengendarainya masing-masing" lanjut Ceb.
Artinya, Ceb menganggap bahwa League of Legends dan DotA 2 tidak bisa dibandingkan sama sekali meskipun keduanya merupakan game MOBA. Pasalnya kedua game ini memiliki gameplay yang bisa dibilang jauh berbeda.