Setelah Auto Chess memutuskan untuk hengkang dari game DotA 2 dan memilih untuk menjadi sebuah game independen, Valve tentu mencari cara agar para pemain terus betah untuk bermain DotA 2 yaitu dengan cara meluncurkan DotA Underlords.
DotA Underlords sendiri memiliki gameplay yang sama persis dengan Auto Chess. Hanya saja kini game tersebut langsung ditangani oleh Valve dan bukan termasuk sebuah mini-game yang dikembangkan oleh komunitas.
Meskipun pada awalnya popularitas DotA Underlords sempat meningkat tajam sebab banyak gamers yang penasaran dengan genre auto battler, kini game tersebut sudah mulai ditinggalkan karena dianggap cukup membosankan.
Bahkan berdasarkan laporan dari SteamCharts, jumlah pemain DotA Underlords mengalami penurunan yang besar yaitu sebesar 85%. Saat ini game tersebut hanya memiliki 11.300 pemain aktif saja dimana pada awalnya berjumlah sekitar 76.388 pemain.
Tentu hal tersebut membuat game DotA Underlords berpotensi untuk menjadi 'Dead Game' jika jumlah pemainnya terus menurun setiap bulannya. Valve harus cepat mencari jalan keluar atau lebih banyak mempromosikan game tersebut agar tidak mati.
Memang saat ini scene Esports dari game auto battler masih belum banyak terdengar. Selain itu tampaknya cukup sulit untuk sebuah game strategi dapat berkembang di industri Esports saat ini dan mengalahkan game-game MOBA dan FPS.