Jika dulu banyak yang mengira kalau main game lekat kaitannya dengan kemalasan, namun "label" itu sekarang tidak berlaku lagi. Pasalnya fakta terbaru berhasil membongkar sisi positif dari kegiatan itu.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Neuroimage, bermain game dalam beberapa jam setiap minggu justru terbukti mampu meningkatkan kemampuan kognitif.
Mereka yang gemar bermain game dinilai lebih mudah untuk menentukan keputusan, ketimbang mereka yang pasif bermain game.
Hal ini dikarenakan, bermain game ternyata berdampak baik untuk nalar dan reaksi para pemainnya. Peneliti juga menyebut game dapat digunakan untuk latihan otak yang memacu kecepatan proses pengambilan keputusan.
Baca Juga: Buset! Rafathar Habiskan Rp700 Ribu Setiap Hari untuk Top Up Stumble Guys
"Video game dimainkan oleh sebagian besar remaja kita lebih dari tiga jam setiap minggu, tetapi efek menguntungkan pada kemampuan pengambilan keputusan dan otak tidak diketahui secara pasti," kata ahli sarah Mukesh Dhamala dari Georgia State University, dikutip Rabu (20/7/2022).
Studi ini pun dilakukan dengan mengambil gambar fMRI untuk mengukur aktivitas otak 47 partisipan. Hasilnya, sebanyak 28 peserta lebih sering bermain game dan sisanya tidak.
Peneliti menggunakan strategi real time seperti first person shooter dan battle royale jadi yang terpopuler.
Para partisipan pun diminta untuk menekan tombol reaksi sebagai respon terhadap arah gerakan serangkaian titik pada layar di depan mereka. Hasilnya, pemain game bereaksi lebih akurat dari mereka yang tak bermain.
Untuk itu para peneliti menyimpulkan video game memiliki keterkaitan untuk meningkatkan subproses sensasi, persepsi, dan pemetaan tindakan untuk meningkatkan pengambilan keputusan.
Did you know your @tesla is a gaming console? My kids love the amazing games on our Tesla. Tesla makes a phone on wheels that gets better overtime. @elonmusk pic.twitter.com/RE56awoOlr
— Tesla Owners Silicon Valley (@teslaownersSV) July 15, 2022
Penulis: Safira Meidina