Brenton Tarrant: Pembunuh Umat Muslim yang Terinspirasi Game Fortnite, Tak Dihukum Mati

- Minggu, 5 Februari 2023 | 03:03 WIB
Brenton Tarrant, pelaku pembunuhan umat muslim di Selandia Baru. (REUTERS)
Brenton Tarrant, pelaku pembunuhan umat muslim di Selandia Baru. (REUTERS)

Masih ingat kasus pembunuhan umat Muslim di Selandia Baru beberapa tahun lalu yang menewaskan 51 orang? Ternyata pelaku pembunuhan itu bernama Brenton Tarrant. Seorang pelatih gym yang melakukan aksinya karena terinspirasi dari game Fortnite.

Brenton Tarrant merupakan pria kelahiran Australia yang melakukan pembunuhan di dua Masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang tengah melaksanakan salat Jumat. Aksinya itu dia rekam melalui live streaming dari Facebook yang sempat mengejutkan dunia.

Kasus Pembunuhan Bersenjata Brenton Tarrant

-
Brenton Tarrant, pelaku pembunuhan umat muslim di Selandia Baru. (REUTERS)

Pada 15 Maret 2019, memakai senjata lengkap, Brenton melakukan serangan terhadap jamaah salat Jumat di masjid Al Noor Christchurch, sebelum akhirnya pindah ke sebuah musala di daerah Linwood.

Seluruh korbannya adalah umat Muslim, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia yang sedang melaksanakan ibadah saat itu. Setidaknya tercatat ada 51 korban yang meninggal dunia dan puluhan lain luka-luka.

Baca juga: 5 Pembunuh Berantai yang Memiliki Banyak Fans, Padahal Ada yang Kanibal dan Perkosa Mayat

Terinspirasi dari Fortnite

-
Game Fortnite. (Fortnite)

Ternyata Brenton melakukan serangan itu karena terinspirasi dari video game Fortnite. Akibat kelakuan Brenton, banyak pemerintah yang cukup skeptis dengan video game peperangan atau battle royale.

"Fortnite mengajarkan saya untuk menjadi pembunuh dan menari di atas mayat para musuh saya," kata dia dalam manifesto online yang berjudul "The Great Replacement".

Brento bahkan mengakui kalau dirinya penganut eko-fasis, atau kelompok yang mendukung gerakan melindungi lingkungan hidup dan komunitasnya, serta menentang kelompok lain yang dinilai mengancam masyarakat ideal yang mereka impikan.

"Muslim yang tinggal di negara saya tidak saya benci, tapi saya benci mereka (migran) yang mengambil tanah dan menginvasi lahan, serta mencoba mengganti kami. Saya tidak membenci orang asing sebab saya sering keluar negeri," ujar dia.

Baca juga: Kisah Lidya Pratiwi: Mantan Pesinetron yang Terlibat Pembunuhan, Sudah Bebas 3 Tahun Lalu

Kasus pembunuhan yang dilakukan Brenton membuat banyak umat Muslim berduka sekaligus marah. Banyak yang berharap Brenton mendapatkan hukuman mati karena aksinya yang tak pantas ditiru.

Bukan terinspirasi menjadi pro player, Brento justru mengubah dirinya menjadi pembunuh. Alhasil, Selandia Baru yang tak mengenal hukuman mati memvonis Brenton penjara seumur hidup pada tahun 2020.

So, guys jangan contoh abang di atas ya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Streamer Terkenal Ninja Umumkan Idap Kanker Kulit

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:36 WIB
X