Taliban dilaporkan melarang pemuda Afghanistan bermain mobile game PUBG serta aplikasi video TikTok lantaran dilanggap menyesatkan.
Menurut laporan BBC, Jumat (22/4/2022), kelompok militan itu juga akan saluran TV menayangkan apa yang dianggapnya sebagai "materi tidak bermoral".
Larangan itu diumumkan pada hari Kamis (21/4/202), hari yang sama ketika 4 ledakan terpisah melanda kota-kota di Afghanistan, termasuk di sebuah masjid Syiah di kota Mazar-e-Sharif.
Baca Juga: Siap-siap, Game Gratis PS5 Bakal Ada Iklannya
Juru bicara Taliban, Inamullah Samangani mengatakan bahwa larangan terbaru diperlukan untuk "mencegah generasi muda disesatkan".
Ini adalah pertama kalinya kelompok tersebut melarang sebuah aplikasi sejak mereka berkuasa Agustus lalu.
Jumlah pengguna internet di Afghanistan memang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan populasi kaum mudanya di mana terdapat sekitar 9 juta pengguna saat ini.
Hampir dua pertiga dari populasi negara yang berpenduduk 39 juta itu berusia 25 tahun ke bawah.
Editor BBC, Afghan Service Hameed Shuja mengatakan, PUBG dan TikTok menjadi lebih relevan dengan anak muda Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir karena banyak bentuk hiburan lainnya dilarang.
PUBG (PlayerUnknown's Battlegrounds) merupakan game tembak-tembakan online besutan developer asal Korea Selatan yang populer di kalangan gamer. Sebelumya, pemerintah setempat juga melarang PUBG, tapi akhirnya tidak berhasil.
Sedangkan, TikTok khususnya semakin populer di kalangan pria muda yang suka merekam klip video pendek dan lucu dan mempostingnya di platform media sosial.