Memasuki bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa. Salah satu kegiatan yang erat kaitannya dengan puasa yakni ngabuburit atau kegiatan yang dilakukan waktu sore hari menjelang berbuka.
Sebagian orang memilih ngabuburit dengan berjalan-jalan sembari mencari menu berbuka. Namun sebagian lainnya, memilih untuk di rumah dan bermain game sambil menunggu waktu berbuka.
Tak jarang ketika kalah bermain game, banyak yang melontarkan kata-kata kasar sebagai bentuk kekesalan. Padahal hal tersebut makruh atau bisa meluruhkan pahala berpuasa.
Baca juga: Ramadan, Free Fire Beri Ajakan Enggak Lupa Ibadah dari Loading Screen sampai di Dalam Game
Nah, untuk menghindari itu ada tips jitu dari Habib Jafar Husein Al-Hadar, agar memilih kata-kata baik ketika bermain game. Kalimat yang diucapkan saat emosi lebih baik bernada positif, bahkan memuji Sang Pencipta.
"Kalau lagi kalah, ucapnya 'Innalillahi', atau 'Astaghfirullah'. Kalau emosi naik ke mulut, lebih baik keluarnya kata-kata positif bukan negatif. Ini bisa jadi pengingat buat kita agar kita tidak emosi," ujar Habib Jafar dalam acara konferensi pers 'Free Fire Booyah Gak Lupa Ibadah', ditulis Jumat (31/3/2023).
Habib Jafar menegaskan, bermain game bukan merupakan kegiatan yang dilarang oleh agama. Dengan catatan, tidak mengalahkan keutamaan dalam beribadah.
"Main game itu pada dasarnya gak apa-apa, semua orang butuh refreshing, dari masih muda sampai tua. Refreshing dari kerjaan, belajar, bahkan dari ibadah mereka, dari semua rutinitas mereka. Dan game bisa jadi pilihan menarik," terangnya.
"Mabar FF (Free Fire) enggak apa-apa, yang penting kita mengendalikan waktu untuk ibadah utamanya, bekerja, belajar, dan sebagainya. Yang menjadi masalah itu ketika melalaikan ketiga itu," imbuhnya.
Baca juga: Habib Ja'far: Main Game Enggak Apa-apa, yang Penting Jangan Lupa Ibadah!
Lebih jauh Habib Jafar mengungkapkan, tidak ada waktu khusus atau durasi tertentu dalam menentukan kegiatan bermain game. Namun sebaiknya, dilakukan ketika tidak dalam waktu beribadah, bekerja, maupun saat belajar.
"Menurut saya dikembalikan lagi ke semua orang, durasi orang untuk refreshing kan berbeda-beda. Bahkan di weekday dan weekend juga berbeda. Yang penting kesadarannya, kalau dirasa sudah berlebihan ya berhenti," pungkasnya.
Artikel menarik lainnya:
