INDOZONE.ID - Bermain game adalah salah satu hal yang paling menyenangkan dan itu bisa untuk me-refresh otak ketika sedang stres.
Salah satu game yang menantang adalah game horror. game horor buatan Indonesia juga laris manis dimainkan di luar negeri.
Walaupun menakutkan, genre game semacam ini tetap menjadi favorit para gamer. Berikut game-game horror buatan Indonesia:
1. Pamali
Pamali merupakan sebuah permainan video horor dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2018 oleh StoryTale Studios.
Baca Juga: Sony Rilis DualSense Edge, Kontroler Baru untuk PlayStation 5, Harganya Berapa?
Permainan dalam game ini, pemain dapat berjalan-jalan serta berinteraksi serta dapat mengomentari dengan suatu objek.
Jika tindakan yang dilakukan oleh pemain adalah sebuah Pamali, maka tindakan tersebut akan menampilkan tulisan "catatan sompral".
2. Ghaib
Ghaib merupakan sebuah permainan video horor dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2012 oleh Satrio Dewantoro.
Game ini berkisah tentang sepasang kakak-adik yang mengalami kecelakaan mobil karena menghindar dari makhluk tak kasat mata yang ada di depan mereka.
Permainan dalam game ini menggunakan kitab suci untuk melawan para setan yang muncul di sekeliling kamu.
3. Dread Out 2
Dread Out 2 merupakan sebuah permainan video horor dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2020 yang dikembangkan oleh Digital Happiness.
Dreadout 2 telah mengambil cerita dari kejadian diseri pertamanya, yang dimana karakter bernama Linda akan dihadapkan dengan sebuah ancaman baru yang datang dari makhluk tak kasat mata yang memakai gaun hitam serta memberikan teror kepadanya.
4. Jurig Escape
Jurig Escape merupakan sebuah permainan video horor dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2008 silam.
Jurig Escape berkisah tentang seorang siswi SMA yang terbangun pada malam hari sendirian di sekolah dan tak ada orang satu pun serta dipenuhi oleh makhluk tak kasat mata.
Di permainan ini, sang gadis hanya dibekali dengan senjata yaitu revolver dan ia harus melarikan diri dari sekolahnya itu dengan cara mengumpulkan jiwa-jiwa yang tersesat.
Penulis: Bima Febrianto
