Pada saat ini Video Game sudah dapat dijadikan menjadi mata pencaharian bagi segelintir orang yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang tersebut seperti menjadi atlet Esports.
Esports sendiri banyak menghasilkan pemain-pemain profesional bergaji tinggi nan fantastis. Namun, gaji tinggi tersebut tidak selalu membuat pemain tersebut bertahan hingga usia tua pada skena kompetitif game tersebut.
Salah satu buktinya terdapat beberapa atlet Esports yang memutuskan untuk mengakhiri karir mereka lantaran ingin melanjutkan kehidupan. Bahkan ada pula yang merasa stres.
Baca Juga: Game RPG Baru Besutan SEGA Dikritik Gara-Gara Rilis di Platform Mobile!
Berikut atlet Esports yang memutuskan untuk mengakhiri karier mereka di usia muda lantaran stres dan kehidupan.
Oura
Prestasi Oura di ajang Lokal dan Internasional bisa dikatakan sukses. Pada skena kompetitif Lokal, Oura pernah menjadi juara MPL Indonesia Season 4 sementar di skena Internasional Ia merupakan MVP dari M1 World Championship dan peraih gelar juara turnamen tersebut.
Oura sendiri pensiun setelah M1 World Championship berlangsung pada umur 21 tahun. Oura saat ini fokus berkarir di dunia Content Creator dan menjadi kepala keluarga bagi anak dan istrinya.
Jian "Uzi" Zihao
Penggemar League of Legends di seluruh dunia pasti mengenal nama Jian "Uzi" Zihao. Pemain dengan role ADC ini merupakan salah satu yang terbaik pada rolenya sebelum pensiun, bahkan Faker sempat tidak percaya bahwa pemain satu ini benar-benar pensiun.
Uzi memutuskan pensiun karena dirinya stres dan kesehatan dirinya sudah tidak baik. Uzi sendiri memutuskan mengakhiri karirnya di skena kompetitif esports pada usia 23 tahun.
Benny Moza
Salah satu pemain dari Endeavour ada Content Creator dari PUBG Mobile yang kita kenal saat ini yaitu Benny Moza. Benny Moza sendiri berhenti dari skena kompetitif Point Blank setelah Endeavour memutuskan berpindah game ke Call of Duty Mobile.
Benny Moza saat ini berfokus untuk menjadi Content Creator di YouTube dan mengurus beberapa bisnis yang Ia miliki.