Dalam Kurun Waktu Satu Tahun, Serangan Siber ke Perusahaan Game Naik Dua Kali Lipat

- Senin, 8 Agustus 2022 | 14:55 WIB
Ilustrasi hacker. (Freepik/Standret)
Ilustrasi hacker. (Freepik/Standret)

Sebuah perusahaan teknologi komputasi awan (cloud) Akamai Technologies, Inc. dalam laporan "State of the Internet: Gaming Respawned" memberikan sebuah fakta jika lonjakan serangan terhadap aplikasi web di industri game mencapai dua kali lipat dalam kurun waktu satu tahun.

Dalam keterangan resminya, alasan meningkatnya serangan siber di perusahaan game adalah karena meroketnya popularitas dan permintaan akan platform game cloud.

Baca Juga: Bangga! BOOM Esports Jadi Tim Indonesia Pertama yang Ikut Turnamen Valorant Internasional

Dengan adanya serangan siber ini, akun gamers beresiko tinggi dibobol oleh pelaku kejahatan siber. Serangan ini juga tentunya membuat penjualan akun game dan pencurian informasi pribadi, termasuk data kartu kredit, kembali marak.

"Pertumbuhan dan evolusi aktivitas gaming memicu peningkatan jumlah serangan siber yang terjadi," jelas Jonathan Singer, selaku Senior Strategist Akamai untuk Industri Media & Hiburan, dikutip dari Antara.

"Biasanya, pelaku kejahatan siber mengincar live service dan kredensial bersama untuk mencuri aset gaming. Selain itu, seiring merambahnya industri gaming ke teknologi cloud, ada potensi ancaman baru yang dimanfaatkan pelaku kriminal untuk menyasar pemain anyar," sambungnya.

Dari laporannya itu, terdapat sebuah fakta jika sebanyak 37 persel dari total serangan DDoS sudah mengarah ke industri game. Persentase ini melampaui sektor finansial di posisi kedua dengan 22 persen.

Lebih lanjut, temuan lain yang diuraikan dalam "State of the Internet: Gaming Respawned" juga mencakup serangan terhadap aplikasi web di sektor game melonjak 167 persen antara kuartal 1 2021 hingga kuartal 1 2022, yang mempengaruhi jutaan akun pemain video game di seluruh dunia.

Adapun negara yang menjadi target utama serangan siber ini adalah Amerika Serikat, diikuti Swiss, India, Jepang, Inggris, dan negara lain di Eropa dan Asia. Saat ini, perusahaan game juga telah mengalihkan operasinya ke cloud sehingga menjadi ladang baru yang menggiurkan bagi para peretas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Streamer Terkenal Ninja Umumkan Idap Kanker Kulit

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:36 WIB
X