Nintendo hari Rabu kemarin (25/9) telah resmi meluncurkan game mobile barunya yaitu Mario Kart Tour di seluruh dunia. Saat ini semua orang sudah dapat mengunduh dan memainkan game tersebut di Android dan iOS.
Namun tampaknya game tersebut tidak disambut baik oleh para pemainnya meskipun game tersebut hadir dengan grafis yang bisa dibilang sama persis dengan yang ada di versi console. Tapi para pemain bukan mempermasalahkan hal tersebut.
Banyak pemain yang dibuat kesal dengan adanya fitur microtransaction di game Mario Kart Tour. Bahkan beberapa pemain mengatakan bahwa sistem microtransaction ini sudah sangat parah sehingga membuat game ini menjadi sebuah game pay-to-win.
So you think that making games with shit tons of microtransactions makes it a "game"? No, it's not.
— MapleSyrup666 (@Maplesyrup6661) September 25, 2019
A game shouldn't make you wait hours just to play more.
The prices look more macro than micro.
Shit stamina system
Shit prices
Mario Kart Tour is automatically SHIT#MarioKartTour
A paid subscription service, a gacha system and overpriced, highly predatory microtransactions. Jesus fuck Mario Kart Tour is horrifically egregious with it's monetisation. Gonna give that game a miss....
— Macarou (@GrumpyGekko) September 25, 2019
Berdasarkan pantauan INDOZONE, memang pihak Nintendo sendiri menghadirkan beberapa paket item dan juga langganan di game tersebut. Misalnya saja untuk Gold Pass yang dibanderol dengan harga Rp69 ribu per bulannya.
Dengan membayar Golden Pass tersebut, para pengguna akan mendapatkan Kart, Drivers, dan juga Gliders yang lebih bagus. Selain itu para pelanggan Golden Pass juga dapat mengakses pertandingan dengan 200cc.