The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

JK Katakan 'People Power' Hanya Bisa Jika Krisis Ekonomi dan Politik
photo/ANTARA FOTO/M.Irfan Ilmie
Forum

JK Katakan 'People Power' Hanya Bisa Jika Krisis Ekonomi dan Politik

Selasa, 21 Mei 2019 21:49 WIB 21 Mei 2019, 21:49 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa gerakan massa atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah "people power" hanya terjadi apabila negara mengalami krisis ekonomi dan politik secara bersamaan, sementara keduanya saat ini tidak terjadi di Indonesia.

"'People power' itu hanya bisa apabila ada dua hal yang terjadi secara bersamaan, krisis ekonomi dan krisis politik. Ini tidak terjadi. Ekonomi baik, bahwa ada kekecewaan di bidang politik, itu biasa terjadi," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

Diketahui, bahwa ada eencana unjuk rasa pada Rabu (22/5) akan dilakukan oleh sejumlah kelompok yang menolak hasil Pilpres 2019 yang telah disahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Rencana aksi itu pun mendapat reaksi dari sejumlah negara asing yang memberikan peringatan kepada warga masing-masing negara untuk menjauhi lokasi demo, antara lain Gedung KPU RI, Gedung Bawaslu RI, kawasan Jalan MH. Thamrin, Bundaran HI dan sekitarnya.

menanggapi hal tersebut, JK pun memberikan imbauan supaya massa pendemo melakukan aksinya dengan tertib dan tidak melanggar peraturan. Unjuk rasa, lanjut JK, juga tidak akan mengganggu keabsahan hasil Pilpres hingga waktu pelantikan capres-cawapres terpilih.

"Saya kira demo itu untuk mendukung proses (pengajuan sengketa ke MK) itu. Silakan saja. Kita kan negara demokrasi yang orang punya hak untuk mengeluarkan pendapat. Tapi tidak mengganggu keabsahan dan juga pelantikan nanti," katanya.
TAG
Indozone Media
Indozone Media
Indozone Media
Writer
Indozone Media
Reporter
JOIN US
JOIN US