INDOZONE.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia dan Afrika bisa menjadi sebuah kekuatan yang besar jika bersatu, melalui kerja sama yang konkret demi mendukung kesejahteraan rakyat.
“Indonesia siap dan senang bekerja sama dengan saudara-saudara kami di Afrika. Indonesia is your true partner, your trusted friend,” kata Jokowi saat membuka Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) di Nusa Dua, Bali, Selasa sore.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pidato pembukaannya, ia menegaskan bahwa rakyat Indonesia dan Afrika adalah saudara.
Ia mengatakan bahwa persaudaraan itu, terjalin melalui perjuangan bersama melawan kolonialisme, yang kemudian dideklarasikan kepada dunia melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA), yang digagas Presiden pertama RI Soekarno 64 tahun yang lalu.
Tapi, seiring dengan perjalanan waktu, hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Afrika menjadi berjarak.
Maka dari itu, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia kembali mengarahkan mata diplomasinya ke Afrika dan meningkatkan kehadiran di benua tersebut melalui berbagai kerja sama konkret, terutama di bidang ekonomi.
Bukti nyata persaudaraan
Dengan penyelenggaraan IAID 2019, yang merupakan kelanjutan dari Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2018, dianggap sebagai bukti nyata bahwa persaudaraan Indonesia dan Afrika terus terajut, bahkan semakin kuat.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak negara-negara Afrika untuk bersama-sama menghadapi berbagai tantangan dunia yang semakin berat, di antaranya gejolak ekonomi global yang tidak menentu, krisis ekonomi yang melanda beberapa negara, serta perang dagang yang terus memanas dan menimbulkan ketidakpastian.
"Kondisi ini tidak boleh terus berlanjut apalagi menjadi suatu keadaan normal yang baru. Indonesia dan Afrika harus sepakat memperkuat solidaritas untuk ikut memperbaiki keadaan kawasan dan dunia," kata Jokowi, mengingatkan.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong kemitraan setara yang saling menguntungkan dikembangkan, salah satunya melalui Kerja Sama Selatan-Selatan.
"Hanya ada satu kunci agar kita mampu bertahan menghadapi gejolak arus global, yaitu persatuan," katanya.