Untuk penyelenggaraan pemilu serentak mendatang disarankan untuk mulai mempertimbangkan memakai Sistem Penghitungan Elektronik (Situng-el) demi efisiensi waktu dan tenaga.
Gildas Deograt, selaku Ketua Forum Keamanan Siber dan Informasi yang tergabung di dalam komunitas Gerakan Ayo Nyoblos Ayo Pantau yang mengembangkan aplikasi KawalPilpres2019 di Jakarta, Kamis, mengatakan salah satu hasil evaluasi dan kemudian menjadi rekomendasi Kawal Pilpres 2019 adalah penggunaan Sistem Penghitungan Elektronik atau Situng-el untuk efisiensi waktu dan tenaga bagi penyelenggara pemilu mendatang.
"Kami merekomendasikan penggunaan Sistem Penghitungan Elektronik (Situng-el) untuk efisiensi waktu dan tenaga," ujarnya.
Sebelumnya pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pengawasan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden melalui aplikasi mikro Kawal Pilpres 2019.
Aplikasi tersebut memungkinkan masyarakat mengawal dan memantau pemilu dengan mengirimkan data dan foto (Formulir C1 Plano dan Salinan) hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) dari Relawan Pelapor di 34 Provinsi dan Luar Negeri.
Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan KPU dan Bawaslu agar melibatkan petugas KPPS dan pengawas TPS dalam mendokumentasikan Formulir C1 Plano hasil penghitungan suara di hari pemilihan.
Sementara itu, ketua Gerakan Kebangsaan Indonesia Pdt. Darwin Dharmawan mengatakan bahwa proses pemilu memang belum sempurna.
"Kita perlu mengevaluasi dan memperbaikinya. Dengan cara yang konstitusional, sebab kepentingan bangsa lebih besar dari hajatan demokrasi elektoral 5 tahunan," ujarnya.
Gildas Deograt, selaku Ketua Forum Keamanan Siber dan Informasi yang tergabung di dalam komunitas Gerakan Ayo Nyoblos Ayo Pantau yang mengembangkan aplikasi KawalPilpres2019 di Jakarta, Kamis, mengatakan salah satu hasil evaluasi dan kemudian menjadi rekomendasi Kawal Pilpres 2019 adalah penggunaan Sistem Penghitungan Elektronik atau Situng-el untuk efisiensi waktu dan tenaga bagi penyelenggara pemilu mendatang.
"Kami merekomendasikan penggunaan Sistem Penghitungan Elektronik (Situng-el) untuk efisiensi waktu dan tenaga," ujarnya.
Sebelumnya pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pengawasan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden melalui aplikasi mikro Kawal Pilpres 2019.
Aplikasi tersebut memungkinkan masyarakat mengawal dan memantau pemilu dengan mengirimkan data dan foto (Formulir C1 Plano dan Salinan) hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) dari Relawan Pelapor di 34 Provinsi dan Luar Negeri.
Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan KPU dan Bawaslu agar melibatkan petugas KPPS dan pengawas TPS dalam mendokumentasikan Formulir C1 Plano hasil penghitungan suara di hari pemilihan.
Sementara itu, ketua Gerakan Kebangsaan Indonesia Pdt. Darwin Dharmawan mengatakan bahwa proses pemilu memang belum sempurna.
"Kita perlu mengevaluasi dan memperbaikinya. Dengan cara yang konstitusional, sebab kepentingan bangsa lebih besar dari hajatan demokrasi elektoral 5 tahunan," ujarnya.
