Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa perhelatan internasional seperti Asian Games bisa mendorong masyarakat Indonesia menjadi lebih disiplin.
"Karena itu kenapa kita minta Olimpiade, supaya lebih disiplin lagi," ujar Wapres saat acara buka puasa bersama di kediaman Perutusan Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Swiss pada Kamis (16/5) malam.
JK mengatakan bahwa masyarakat di Jakarta saat ini mulai melakukan kedisiplinan seperti ketika mengantri di halte TransJakarta atau Stasiun MRTJ.
Tapi JK juga berkelakar bahwa sebagian warga Indonesia mematuhi peraturan lalu lintas kalau berada di luar negeri.
"Kalau kita di negara orang ikut disiplin, lampu merah kita berhenti. Begitu sampai di Jakarta dia tabrak lagi itu lampu merah, ada yang salah kayanya," ujar JK disambut tawa undangan.
Selain itu, Wapres pun berharap diaspora Indonesia di Swiss bisa menularkan teknologi dan nilai-nilai positif untuk kehidupan di Tanah Air. Wapres telah melakukan lawatan ke Jenewa, Swiss dan Paris Prancis sejak 14-17 Mei 2019.
Diketahui, dalam acara tersebut Wapres juga menjelaskan mengenai kondisi politik di Indonesia pasca Pemilu. JK menjelaskan tidak pergerakan people power tidak akan terjadi.
"Itu hanya terjadi kalau dua kasus, dua krisis terjadi, jika krisis ekonomi dan krisis politik," ujar Wapres.
"Karena itu kenapa kita minta Olimpiade, supaya lebih disiplin lagi," ujar Wapres saat acara buka puasa bersama di kediaman Perutusan Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Swiss pada Kamis (16/5) malam.
JK mengatakan bahwa masyarakat di Jakarta saat ini mulai melakukan kedisiplinan seperti ketika mengantri di halte TransJakarta atau Stasiun MRTJ.
Tapi JK juga berkelakar bahwa sebagian warga Indonesia mematuhi peraturan lalu lintas kalau berada di luar negeri.
"Kalau kita di negara orang ikut disiplin, lampu merah kita berhenti. Begitu sampai di Jakarta dia tabrak lagi itu lampu merah, ada yang salah kayanya," ujar JK disambut tawa undangan.
Selain itu, Wapres pun berharap diaspora Indonesia di Swiss bisa menularkan teknologi dan nilai-nilai positif untuk kehidupan di Tanah Air. Wapres telah melakukan lawatan ke Jenewa, Swiss dan Paris Prancis sejak 14-17 Mei 2019.
Diketahui, dalam acara tersebut Wapres juga menjelaskan mengenai kondisi politik di Indonesia pasca Pemilu. JK menjelaskan tidak pergerakan people power tidak akan terjadi.
"Itu hanya terjadi kalau dua kasus, dua krisis terjadi, jika krisis ekonomi dan krisis politik," ujar Wapres.
