Belum lama ini, ramai beredar kabar di media sosial seorang petugas KPPS bernama Sita Fitriati meninggal dunia akibat diracun, namun pihak keluarga petugas tersebut sudah menyatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
Sementara itu, kakak kandung Sita, Muhamad Rizal Misbahudin mengatakan bahwa telah melaporkan adanya kabar bohong tersebut ke pihak kepolisian setempat.
"Kalau kita dari pihak keluarga yang penting minimal sudah menjelaskan (kepada polisi) bahwa itu hoaks, Kalaupun misalnya ada yang tidak percaya, yang penting kita sudah laporan," ujar Rizal di Bandung, Jumat.
Diketahui, dalam konten hoaks yang beredar di media sosial, Sita disebutkan meninggal akibat racun VX berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat mengganggu sistem sarat tubuh.
Menanggapi kabar itu, Rizal mengaku heran karena saat adiknya meninggal, tidak ada pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak medis kepada adiknya.
"Makanya saya juga heran kenapa ini bisa jahat banget orang bikin berita hoaks," ujar dia.
Lebih lanjut, data yang disebutkan dalam konten hoaks itu juga banyak yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Rizal mengatkan bahwa adiknya itu berusia 23 tahun, sementara pada konten tersebut Sita dikabarkan berusia 21 tahun.
"Terus fotonya itu bukan adik saya, yang dilingkari itu kebetulan anaknya pak RW, dan itu orangnya masih hidup," kata dia.
Lebih lanjut, ia pun berharap agar peristiwa duka keluarganya itu tidak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk dipolitisasi.
"Kita kaget, kalau sudah nyampe grup medsos kan berarti sudah menyebar," ujar dia.
Sementara itu, kakak kandung Sita, Muhamad Rizal Misbahudin mengatakan bahwa telah melaporkan adanya kabar bohong tersebut ke pihak kepolisian setempat.
"Kalau kita dari pihak keluarga yang penting minimal sudah menjelaskan (kepada polisi) bahwa itu hoaks, Kalaupun misalnya ada yang tidak percaya, yang penting kita sudah laporan," ujar Rizal di Bandung, Jumat.
Diketahui, dalam konten hoaks yang beredar di media sosial, Sita disebutkan meninggal akibat racun VX berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat mengganggu sistem sarat tubuh.
Menanggapi kabar itu, Rizal mengaku heran karena saat adiknya meninggal, tidak ada pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak medis kepada adiknya.
"Makanya saya juga heran kenapa ini bisa jahat banget orang bikin berita hoaks," ujar dia.
Lebih lanjut, data yang disebutkan dalam konten hoaks itu juga banyak yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Rizal mengatkan bahwa adiknya itu berusia 23 tahun, sementara pada konten tersebut Sita dikabarkan berusia 21 tahun.
"Terus fotonya itu bukan adik saya, yang dilingkari itu kebetulan anaknya pak RW, dan itu orangnya masih hidup," kata dia.
Lebih lanjut, ia pun berharap agar peristiwa duka keluarganya itu tidak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk dipolitisasi.
"Kita kaget, kalau sudah nyampe grup medsos kan berarti sudah menyebar," ujar dia.
