Sandiaga Uno Ingin Mie Aceh Jadi Kuliner yang Mendunia

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 14:27 WIB
Ilustrasi mie Aceh. (Dok. Kemenparekraf)
Ilustrasi mie Aceh. (Dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong agar mie Aceh bisa mendunia dan dikenal masyarakat secara global. Hal itu dikatakan Sandiaga saat mengunjungi Museum Aceh, Banda Aceh, Selasa, 19 Oktober lalu.

"Mie Aceh sebetulnya lebih dikenal masyarakat daripada ayam tangkap. Hal ini merupakan suatu peluang yang baik, karena makanan yang berbasis mie masih sedikit, kalau berbasis daging sudah banyak, ada rendang, soto, sate, dan juga nasi goreng. Jadi kalau mie Aceh ini bisa kita kembangkan, ini bisa go international," kata Sandiaga dalam keterangan yang diterima Indozone, Kamis (21/10/2021).

Keunikan cita rasa mie Aceh terletak pada racikan bumbu yang kaya akan rempah-rempah, sehingga menghasilkan rasa yang kuat di lidah. Mienya pun cukup unik karena berwarna kuning dan bentuknya tebal pipih.

Mie Aceh memiliki beberapa varian, ada yang kering, nyemek, dan basah. Toppingnya pun beragam, ada telur, daging, udang, dan lainnya sesuai selera.

"Kita juga bisa membuat festival mie Aceh tingkat dunia. Sehingga, mie Aceh ini dapat menjadi bagian dari program spice up the world. Dan saya ingin melihat ada mie Aceh di New York atau London," lanjutnya.

Selain mie Aceh, ada beberapa kuliner yang menjadi ikon kota Banda Aceh, seperti kuah beulangong (kari daging), timpan, asoe kaya (srikaya), dan roti cane. Dengan beragam kuliner khas Aceh, tidak heran kalau sektor tersebut di Provinsi Aceh pada tahun 2018 dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 3.000 orang. Dan omzet per tahunnya bisa mencapai Rp5,4 triliun.

Aceh yang terkenal sebagai provinsi 1.000 warung kopi itu, membuat Menparekraf tertarik untuk mencoba belajar cara menyajikan kopi robusta khas Aceh. Didampingi oleh Pemilik Bawadi Kopi, Sandiaga mulai menyaring kopi menggunakan saringan kain besar yang dibuat seperti bentuk kaus kaki serta gayung besar untuk menampung kopi. Semakin tinggi saringan diangkat, kopinya akan semakin nikmat.

-
Menparekraf Sandiaga Uno belajar menyaring kopi di Museum Aceh, Banda Aceh, Selasa (19/10/2021). (Dok. Kemenparekraf)

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mendorong agar para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif dapat mengembangkan subsektor game dan aplikasi di Kota Banda Aceh. Menparekraf menilai bahwa kedua subsektor ini sangat potensial untuk dikembangkan dan menjadi subsektor yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tengah pandemi dan tantangan ekonomi.

BACA JUGA: Mirip Mie Ayam Tapi Berkuah Kental, Cobain Deh Lomie Bila Wisata ke Bandung

Ia berpesan dalam membangun usaha diperlukan landasan utama yaitu 3K, yakni kecerdasan, keuletan dan kegigihan, serta kejujuran.

"Harapan kita bahwa pandemi ini justru menjadi pemicu dari ekonomi kreatif menjadi lokomotif agar bangsa ini semakin besar dan Aceh mampu melahirkan pengusaha-pengusaha kelas dunia," pungkas Sandiaga.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X