Di balik keberadaannya yang ditakuti, ular kobra ternyata kerap dijadikan santapan. Bahkan jenis ular ini dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit apabila dikonsumsi.
Ya, ular dengan racun neurotoksin ini sejak lama menjadi kuliner yang digemari sebagian orang, terutama pecinta kuliner ekstrim di Asia. Menurut mereka yang doyan mengkonsumsi ular kobra, predator yang satu ini mempunyai rasa yang menggugah selera.
Tak hanya sate dagingnya saja, tapi juga banyak olahan lainnya yang penuh manfaat. Seperti sop ular dan biawak, abon ular dan biawak, goreng ular dan biawak, sampai sepaket darah-sumsum-empedu ular.
Tenda Dua Kobra
Nah bagi kamu pecinta kuliner nusantara, kamu juga bisa mencicipi olahan kobra yang ada di Pasar Lama Tangerang. Nama tempatnya Tenda Dua Kobra.
Di tempat yang menjual makanan ekstrim ini, kamu bisa mencicipi berbagai olahan kobra yang dipercaya berkhasiat.
"Baru pertama kali nyobain ini sih, kata orang-orang mah banyak manfaatnya, karena kan juga jarang yang jual kuliner unik begini," ujar Fauzi saat ditemui tim Z Creators di Tenda Dua kobra.
Baca juga: 3 Kuliner Ekstrem Indonesia yang Ternyata Berkhasiat, Berani Coba?
Sate Ular Kobra
Adapun salah satu olahan yang cukup digemari di tempat ini, yaitu sate kobra. Penyajiannya dibuat langsung di depan pembeli.
Prosesnya dimulai dari melukakan ular kobra. Lalu kepalanya dimasukan di suatu alat khusus untuk menahan si kobra agar tidak bergerak berlebihan.
Setelah itu, kepala kobra diputus dan dilakukan proses pelepasan kulit ular hingga didapatkan daging yang siap untuk disate. Semuanya diolah dengan hati-hati sehingga menjaga kualitas serta rasanya.
Jadi pembeli tidak perlu khawatir cita rasanya aneh. Begitupun dengan darah ularnya, yang diberi campuran lain sehingga tidak mentah-mentah dikonsumsi.
Baca juga: Mengenal Pagit-Pagit, Kuliner Ekstrem Khas Sumut yang Terbuat dari Rumput di Usus Sapi
Dipasok dari Berbagai Daerah
Uniknya, hewan-hewan ekstrim yang diolah di tempat ini didapat dari berbagai daerah. Seperti biawak yang dibeli dari daerah Balaraja sampai Serang, di mana biawak banyak ditemukan di rawa.
Sementara ular dibeli dari daerah Brebes, Demak, hingga Kudus, di mana ada yang membudidayakannya. Namun, sesekali mengambil ular liar yang ditemukan petani di sawahnya.
