Cerita di Balik Fenomena Tren Minuman 'Brown Sugar Boba'

- Senin, 5 Agustus 2019 | 13:03 WIB
photo/ANTARA News/Devi Nindy
photo/ANTARA News/Devi Nindy

Belakangan ini, boba menjadi tren minuman banyak orang, apalagi di kalangan anak muda. Bola-bola berukuran kecil dengan tekstur kenyal dan rasa manis yang disebut boba dalam minuman brown sugar boba. 

Jenis minuman boba merupakan campuran dari susu dingin, dengan karamel gula aren, dan boba atau yang biasa disebut bubble atau tapioca pearls. Beberapa gerai minuman boba menghadirkan proses memasak boba dari tepung tapioka, kemudian dimasak dengan gula aren hingga menjadi minuman manis nan menyegarkan.

Cara penyajian minuman boba termasuk sangat unik dan belum pernah ada di Indonesia. Tak ayal, hal itu membuat penasaran penikmat minuman boba. "Brown Sugar Boba disini rasanya lebih empuk, soalnya dibuat langsung di tempat. Sudah kedua kalinya mengantre karena seenak itu," kata Aurel, salah satu pembeli minuman Brown Sugar Boba.

Demi segelas minuman tersebut, Aurel dan penikmat minuman Brown Sugar Boba lainnya rela mengantre sekitar kurang lebih satu jam, dari antrean mengular ketiga dari belakang hingga menuju meja kasir. Adapula yang penasaran dengan rasanya, seperti yang diungkapkan salah satu pengunjung bernama Ditya.

"Karena penasaran sama rasanya, banyak lihat juga di Instagram saking hitsnya. Apalagi untuk buat boba-nya katanya enggak mudah," kata Ditya.

Selain pengunjung yang mengantre membeli Brown Sugar Boba, turut pula pengemudi ojek daring mengantre bersama untuk mengambil pesanan Brown Sugar Boba. "Sebenarnya mau tolak pesanan karena banyak yang bilang untuk pesan saja harus antre lama, tapi yang pesan bilang sedang ngidam, ya enggak apa antre," ujar pengemudi ojek daring, Nur Cholis.

Awal Mula Boba

-
photo/ANTARA News/Devi Nindy

Penggunaan pugasan boba yang kini menjadi tren dalam makanan dan minuman sebenarnya bukanlah hal yang baru. Boba pertama kali dikenal sebagai bahan tambahan dalam minuman teh susu, yang kemudian disebut "bubble tea."

Dalam artikel "History of Bubble Tea: How Boba, Born of a Staff Competition in Taiwan, Became a Global Phenomenon" di laman web South China Morning Post (18/6), disebutkan bubble tea sudah ada sejak 1987.

Konon, Chen Shui Tang di Taichung, Taiwan menjadi rumah minum teh pertama yang memperkenalkan bubble tea. Pendirinya, Liu Han-chien, fokus menjual teh oolong berkualitas. Namun suatu hari, Liu ingin mengubah cara orang menikmati teh dengan menaruh teh susu tradisional miliknya dalam gelas pengocok (cocktail shaker) dan es. Teh itu pada awalnya tidak terisi boba.

"Saya pikir ini semacam revolusi dalam sejarah teh (China) karena disajikan dalam keadaan dingin pada waktu itu. Orang-orang berpikir kami gila. Tetapi anak-anak muda sangat menyukainya," kata anak perempuan Liu bernama Angela Liu Yen-Ling.

Kemudian di tahun 1987, barulah boba muncul sebagai pugasan teh susu saat Liu menggelar kompetisi di antara stafnya untuk menciptakan menu kreatif. Manajer rumah minum teh, Lin Hsiu-hui, sangat suka "fen yuan" atau bola tapioka untuk makanan penutup. Kemudian, Lin menambahkan makanan penutup favoritnya itu ke dalam teh susu.

"Awalnya, ia tidak memberi tahu ayahku. Dia benar-benar menguji coba langsung pada beberapa pelanggan dan mereka menyukainya," ungkap Angela.

Lin bahkan menjual teh susu dengan campuran boba selama satu minggu, kemudian memberi tahu Liu bahwa ia sudah menjualnya. Selanjutnya, mereka mencari ide untuk mengganti nama "fen yuan," yang kemudian tercipta kata "black pearl" atau mutiara hitam, merujuk pada bentuk boba.

Saat ini, boba tak hanya populer menjadi campuran minuman saja. Beberapa restoran mengadaptasi boba untuk campuran makanan mulai dari roti bakar, sushi, hingga ramen.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X