Tim Bubur Diaduk vs Gak Diaduk, Udah Coba Bubur Kuah Semur dan Asinan yang Langka Ini?

- Minggu, 18 September 2022 | 07:20 WIB
Pedagang memasukkan kuah semur ke atas bubur (Z Creators/Jafriyal)
Pedagang memasukkan kuah semur ke atas bubur (Z Creators/Jafriyal)

Dibandingin sama bubur ayam asal Cianjur dan Cirebon yang banyak ditemui, sepertinya bubur asal Betawi enggak populer di tanah kelahirannya bahkan hampir punah. Padahal bubur asli Jakarta ini punya keunikan dari segi rasa dan penyajiannya.

Tim Z Creators, Jafriyal menyusuri sudut Jalan Kebon Kacang IX, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk menemukan bubur langka khas Betawi ini.

-
Gerobak Bubur Ase di area Tanah Abang, Jakarta (Z Creators/Jafriyal)

Bubur Betawi khas Betawi ini dikenal sebagai Bubur Asinan Semur (Ase). Toppingnya jauh berbeda dari bubur ayam Cianjur atau Sukabumi.

"Ya saya sudah generasi ketiga. Saya saja sudah dua puluh tahun dagang di sini," tutur pedagang Bubur Ase, Bang Lopi.

Meski bahan dasarnya sama seperti bubur ayam kebanyakan, Bubur Ase menggunakan topping dan kaldu yang berbeda. Bubur Ase menggunakan topping berisi sayuran seperti lobak, tauge, kentang, daging semur dan sawi asin. Lalu disajikan dengan kuah dari semur dan asinan sayur. 

-
Kuah semur dituangkan ke atas bubur (Z Creators/Jafriyal)

Cita rasa manis dari kuah semur dan asam dari asinan sayur membuat Bubur Ase memberikan pengalaman kuliner yang baru untuk penikmatnya. Bubur Ase Bang Lopi sudah ada sejak 1960. Bagi Bang Lopi buburnya tetap eksis karena menjaga resep turun temurun dari keluarganya.

-
Seporsi bubur ase yang unik dan lezat (Z Creators/Jafriyal)

Saat Jafriyal tiba, Bang Lopi baru selesai menyiapkan gerobaknya. Jafriyal pun langsung memesan satu porsi bubur. Tak perlu menunggu lama pesanan pun tiba. Warna gelap Bubur Ase berhasil meningkatkan selera makan. Taburan kerupuk merah pun melengkapi keseruan waktu sarapan. Teksturnya mirip nasi tim dan memiliki perpaduan sempurna antara gurih, asin, manis dan asam dari asinan.

-
Bang Lopi setia menjaga resep turun temurun (Z Creators/Jafriyal)

Bang Lopi berdagang Bubur Ase setiap hari dari jam 06.00 hingga jam makan siang. Setiap harinya ia bisa menjual hingga ratusan mangkuk. Seporsi mangkok Bubur Ase dibanderol dengan harga Rp15 ribu.

"Saya mulai siap-siap dari rumah setelah salat subuh. Jam enam sampai sini paling. Dagang hingga selesai makan siang," ujar Bang Lopi.

Oh iya, kalau mau ke sini, sebaiknya jangan membawa kendaraan pribadi karena enggak ada area parkir di sekitar lapak Bang Lopi.

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X