Daging Buatan Laris Manis, Apa Rasanya?

- Kamis, 9 Januari 2020 | 09:01 WIB
Ilustrasi daging (Instagram/@burger)
Ilustrasi daging (Instagram/@burger)

Pada 2019, daging sintetis menjadi komoditas utama di Amerika Serikat. Beberapa restoran memilih daging sintetis sebagai pengganti daging dari hewan.

Di tahun ini, konsumsi daging sintestis di Asia mulai meningkat. Bahkan, di beberapa restoran mulai sepenuhnya menggunakan daging buatan, seperti Indozone lansir dari Asia Nikkei, Kamis (9/1/2020).

Pemintaan terhadap daging sintetis ini akan terus naik di Asia, diperkirakan meraih keuntungan US$15.8 miliar di tahun 2020 ini.

Daging sintetis ini dianggap lebih sehat dibandingkan dengan daging hewan. Lalu, seperti apa daging sintetis?

-
Ilustrasi daging sintetis pada burger (Instagram/@burger)

Rasa Sama

Daging sintetis dibuat sedemikian rupa dengan meniru kualitas daging hewan. Tekstur, rasa, atau penampilan tampak sangat mirip.

Bahkan, rasa juga diproduksi mirip dengan daging hewan. Terbuat dari beberapa bahan, seperti kedelai, atau protein nabati.

Awalnya, peminat daging sintetis ini merupakan vegetarians. Akhirnya, disebut juga sebagai daging vegan. Kini, peminatnya jauh lebih banyak.

-
Ilustrasi daging sintetis (REUTERS)

Kesadaran Lingkungan

Selain sehat, daging sintetis juga dianggap lebih murah. Rasanya juga hampir sama dengan daging dari hewan. 

Rupanya banyaknya permintaan terhadap daging sintetis karena kesadaran lingkungan. Efek rumah kaca makin sulit dihentikan, apalagi terjadi akibat kotoran hewan, misalnya sapi.

"Kesadaran konsumen terus meningkat. Tren konsumen ini tidak boleh dilewatkan," kata Seiichi Kizuki, direktur penelitian di Mitsubishi Research Institute di Jepang.


Apakah sudah pernah mencoba daging sintetis?

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X