Bagi banyak orang, serangga seperti Semut, Jangkrik, Kecoa dan lainnya merupakan hal menjijikan. Namun, tidak demikian halnya bagi Federico Paniagua.
Ahli Biologi yang tinggal di salah satu pedesaan di Kosta Rika ini, terbiasa menyantap berbagai jenis serangga yang ia hasilkan di pertanian miliknya. Federico bahkan menganggap rasa serangga seperti keripik kentang.
Sejak tiga tahun lalu, pria yang menjabat sebagai Kepala Museum Serangga Universitas Kosta Rika ini memutuskan untuk mengganti protein hewani dalam makanannya, dengan Jangkrik, Semut, Kecoa dan serangga lainnya.
Menariknya, selain Paniagua, sang istri Gabriela Soto dan buah hati mereka pun menyantap serangga. Biasanya, Paniagua dan Gabriela biasanya menyiapkan dan mengolah serangga yang akan dimakan bersama-sama di dapur.
"Serangga sangat enak. Anda bisa duduk dan menonton opera sabun, pertandingan sepak bola, melakukan aktivitas apa pun dengan sepiring penuh serangga. Rasanya, seperti memakan keripik kentang," ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (2/10).
Ia menjelaskan, Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) melansir, ada sekira 1.900-an serangga yang bisa dimakan oleh manusia. Di Asia dan Afrika, serangga di anggap begai makanan yang lezat, dikemas bersama vitamin, mineral dan energi.
"Serangga juga memancarkan lebih sedikit gas rumah kaca dan lebih sedikit Amonia, dibanding Sapi atau Babi, serta lebih sedikit membutuhkan tanah dan air, dibandingkan sapi," pungkasnya.