Kue pohul-pohul atau yang sering disebut oleh masyarakat Batak itak pohul-pohul. Pohul-pohul merupakan makanan ringan khas tradisional Sumatera Utara.
Kue pohul-pohul yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut dan gula merah memiliki rasa yang enak. Tak hanya itu saja, pembuatan kue pohul-pohul ini ternyata memiliki tujuan yang baik.
Dulu kue pohul-pohul disajikan dalam acara adat batak marhusip. Marhusip adalah sebuah musyawarah adat persiapan pernikahan sepasang calon pengantin.
Makna pohul-pohul jika dihubungkan dengan adat ada dua, pertama adalah seperti cara membuat pohul-pohul yang dikepal kuat-kuat sehingga membentuk kue yang tidak mudah hancur.
Ini menggambarkan perdebatan dan diskusi selama musyawarah marhusip untuk menghasilkan keputusan yang kuat.
Baca juga: Resep Kue Pancong Lumer, Rasanya Pecah di Lidah!
Sementara makna kedua ialah bekas kelima jari dalam permukaan kue pohul-pohul menggambarkan dua hal. Yaitu jabatan tangan yang berarti tanda kesepakatan dan lima waktu penting dalam budaya Batak.
Meski dulu disajikan dalam acara batak, kini kue pohul-pohul dapat dinikmati kapan saja. Kamu juga dapat membuatnya sendiri di rumah, berikut ini resep kue pohul-pohul:
Bahan-bahan:
- 3 lembar daun pandan
- 500 g kelapa setengah tua, kupas kulit, parut memanjang
- 100 g gula merah, sisir kasar
- 1 sdt garam
- 300 g beras, cuci bersih
Cara membuat:
- Rendam tepung beras semalaman, tiriskan. Jemur hingga kering, kemudian masukkan ke dalam grinder atau food processor, proses hingga halus. Ayak, sisihkan.
- Alasi dandang dengan dua pandan, tata kelapa parut di atasnya. Kukus hingga matang, lebih kurang 5 menit, angkat. Sisihkan.
- Aduk rata tepung beras, kelapa parut, gula merah dan garam.
- Ambil 3 sdm adonan, kepalkan dengan tangan sehingga adonan memadat dan membentuk cetakan genggaman tangan. Ulangi proses yang sama hingga adonan habis.
- Kukus di dalam dandang panas hingga matang, sekitar 30 menit, angkat dan sajikan.