Jika ada satu hal yang patut dibanggakan dari Kota Medan, itu adalah kulinernya yang kaya. Dan di antaranya kekayaan kuliner yang ada, pastilah durian termasuk salah satu yang paling banyak diketahui orang dan dianggap sebagai suatu kekhasan.
Namun ada kalanya, tak semua orang menyukai buah durian. Ada sebagian orang, yang baru bisa menikmati durian apabila telah diolah.
Menyadari peluang bisnis dari kenyataan tersebut, Faisal Rahman (35), bersama sahabatnya Robby Damanik, menghadirkan martabak durian khas Aceh, yang mereka beri nama 'Martabak Durian Samudera Medan'.
"Martabak Samudera ini awalnya, kan, adanya di Aceh. Nah, kami membukanya di sini (Medan)," ujar Faisal saat disambangi Indozone pada Selasa malam (16/2/2021).
Yang berbeda dari martabak durian pada umumnya, martabak durian milik Faisal tidak menggunakan bahan tambahan apapun pada durian yang diisikan ke dalam kulit martabak.
Begitu digigit, daging durian akan melumer di mulut tanpa menyisakan rasa lain selain rasa durian. Racikan yang demikian, tentunya sangat cocok bagi orang-orang yang menghindari susu ataupun gula yang berlebihan.
Pada prinsipnya, Faisal menargetkan bahwa martabak durian racikannya dapat dinikmati oleh siapapun, tak terkecuali mereka yang memiliki masalah penyakit.
"Gak pakai gula, gak pakai susu. Itu murni daging durian," kata dia.
Durian yang dipakai pun bukan durian kaleng-kaleng. Faisal selalu memastikan bahwa daging durian yang ia pakai untuk martabaknya adalah durian yang kondisinya bagus.
Untuk menantang keraguan pelanggan, Faisal berani memasang tagline "Dicoba Dulu, Dijamin Rindu. Enggak Enak, Enggak Usah Bayar”.
"Itu serius, enggak main-main. Tapi, alhamdulillah, sejauh ini orang selalu habis kalau makan. Kalau memang tidak enak, kan, tidak mungkin habis," katanya sambil berseloroh.
Sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Tuhan, Faisal pun membuat promo 'Jumat Barokah', beli dua gratis satu.
"Biar berkah jualannya," kata dia.
Menurut Faisal, rata-rata orang yang pernah mencobai martabak duriannya akan datang lagi pada kesempatan yang lain. Seperti Panya Siregar, seorang pelanggan asal Desa Tembung, Deliserdang.
