INDOZONE.ID - Kasus kekerasan berupa pemukulan yang dilakukan seorang driver ojek online (ojol) terhadap salah satu karyawan restoran ramen yakni Ramen-YA mencatatkan sejumlah fakta.
Baru-baru ini, seorang karyawan wanita gerai Ramen-YA yang berlokasi di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat menjadi korban pemukulan driver ojol dari perusahaan Gojek.
Berikut 5 fakta kasus driver ojol pukul karyawan restoran Ramen-YA yang dihimpun dari berbagai sumber.
Baca Juga: Muncul Sekte Makan Bubur Instan Digoreng Dulu Pakai Telur, Netizen: Tambah Kol Jadi Bakwan
1. Kronologi saat Memesan Makanan
Dari pantauan Indozone di akun Instagram @ramenya.id, disebutkan bahwa pesanan berupa 1 King Legendary Chicken, 2 Legendary Chicken Ramen dan 1 Sponbund masuk pada pukul 17.05. Pesanan diambil di gerai Ramen-YA Lippo Mall Puri dan diantar ke kawasan Cipondoh.
Pesanan itu diterima driver ojol bernama Imron Indra Rosadi. Sang driver kemudian diarahkan untuk menunggu di resto sekitar 15 sampai 20 menit.
2. Kesalahan Pesanan
Setelah menunggu selama 20 menit, si driver ojol menanyakan pesanan pelanggan ke pihak resto. Tapi ia tidak mendapat jawaban yang pasti.
"Gak tau, abang masuk aja ke dapur," kata karyawan wanita bernama Yuli.
"Yang kerja di sini saya atau kamu," balas driver ojol bernama Imron itu.
Setelah menunggu sekitar 30 menit, driver ojol diberikan makanan oleh karyawan gerai ramen.
Yuli memastikan pesanan yang dibawa Imron sudah benar namun tanpa ada pengecekan. Imron pun bergegas keluar mall untuk mengantarkan pesanan ke pelanggan.
Namun, setelah menempuh jarak 3 km, Imron dihubungi pihak gerai ramen untuk kembali ke resto karena pesanan yang dibawanya ternyata salah.
Baca Juga: Makan Nanas Kadang Bikin Mulut Terasa Gatal? Ternyata Ini Penyebabnya
3. Pernyataan dari Pihak Ramen-YA
Pihak Ramen-YA menyatakan ada dua pesanan yang masuk bersamaan atas nama Fira Zarasmin dengan pengemudi bernama Imron dan pesanan atas nama Mathew. Kedua pesanan tersebut ternyata disajikan dengan waktu yang bersamaan.
Imron disebutkan tidak melakukan pencocokan bon dan nama pelanggan sehingga terjadi kesalahan pengambilan pesanan.
Setelah Imron kembali ke mall untuk menukar pesanan, karyawan bernama Yuli mengaku dicaci maki di parkiran lalu dipukul.
Yuli pun bergegas memoto plat nomor kendaraan Imron sebagai bukti dirinya korban kekerasan driver ojol. Imron yang semakin emosi melihat plat kendaraannya difoto mencoba memukul Yuli kembali tapi dilerai oleh ojol lain di lokasi kejadian.
4. Respons pihak Gojek
Gojek selaku perusahaan yang menaungi Imron langsung mengambil langkah tegas atas laporan kekerasan dari salah satu pengemudinya terhadap karyawan restoran ramen.
Dari pernyataan yang disampaikan melalui akun Instagram @gojekindonesia, Imron telah dihukum dengan pemutusan mitra dan blacklist pengemudi sehingga tidak akan bisa bekerja sama lagi.
Selain itu, pihak Gojek juga telah menghubungi karyawan dan perwakilan dari pihak Ramen-YA untuk meluruskan permasalahan. Mulai dari bantuan medis hingga psikis ditawarkan sebagai bentuk rasa tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh driver ojol.
5. Penilaian Warganet
Kasus pemukulan yang dilakukan driver ojol terhadap karyawan wanita gerai ramen ini pun menuai pro kontra dari warganet di media sosial.
Ada netizen yang memang tidak membenarkan kekerasan fisik dari driver ojol bernama Imron itu, terlebih lagi dengan korban yang merupakan seorang wanita.
Di sisi lain, netizen juga menyayangkan sikap karyawan gerai ramen yang dinilai tidak ramah.
"Kalau mbaknya (karyawan) terbukti salah juga ditegur dong. Evaluasi manajemennya. Gak memihak siapapun, tapi kedua pihak tetap salah," komentar netizen.
"Gak ada yg membenarkan pelaku mas ojolnya, tapi liat attitude karyawan dan kejadiannya," timpal yang lain.
