Kamu mungkin sudah sering bertanya-tanya mengapa daging wagyu harganya mahal dan jauh lebih mahal dari daging sapi biasa?
Sebelum membahas mengapa daging wagyu mahal, penting untuk kita memahami apa itu daging wagyu terlebih dahulu.
Dalam bahasa Jepang, "Wa" berarti Jepang dan "gyu" berarti sapi sehingga secara harfiah, wagyu berarti sapi Jepang.
American Wagyu Association mengatakan, susunan genetik dari ras sapi wagyu berbeda dari sapi lain sekitar 35.000 tahun yang lalu.
Sapi-sapi ini dipelihara untuk ketahanan fisik, memberi mereka lebih banyak sel lemak intramuskular. Lemaknya didistribusikan lebih merata ke seluruh otot mereka, itulah sebabnya daging sapi wagyu terlihat merah muda dan rasanya sangat empuk.
Empat jenis sapi utama yang menghasilkan daging Wagyu adalah Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Shorthorn dan Japanese Polled.
Sedangkan Wagyu modern biasanya merupakan persilangan antara keempat jenis sapi utama tersebut dengan jenis sapi impor seperti Brown Swiss, Devon, Shorthorn, Simmental, Ayrshire, dan Korean.
Mengapa daging wagyu mahal juga disebabkan oleh sapi-sapi yang dibesarkan sendiri dengan pedoman makan yang ketat.
Pemerintah Jepang juga secara ketat mengatur produksi wagyu untuk melindungi nilai dan kualitas dagingnya.
Semakin tinggi kualitasnya maka semakin mahal harganya. Daging wagyu telah menjadi salah satu daging termahal di dunia.
Tak seperti banyak daging dengan reputasi buruk, daging sapi Wagyu dikatakan menyehatkan jantung sehingga menjadi pilihan tepat untuk mendapat daging berkualitas tanpa merusak kesehatan.
Baca Juga: Begini Cara Mengetahui Daging Sapi Asli dan Segar
Wagyu bermutu tinggi dapat dihargai hingga $200 per pon, atau sekitar Rp. 2.827.000 untuk 450 gram. Sementara sapinya sendiri bisa dijual seharga $ 30.000 (Rp. 424.000.000) di tempat pelelangan.
Daging sapi wagyu telah mendapatkan status yang hampir melegenda, dan ada banyak mitos tentang peternakan wagyu serta cara perlakuan hewan tersebut, mulai dari pijatan harian hingga diberi makan bir. Namun mitos ini seringkali tidaklah benar.
