Bicara kuliner khas Bugis atau Makassar, Sulawesi Selatan, pasti enggak lepas dari burasa atau buras. Makanan ini dikenal juga dengan nama lapat, lontong bersantan atau burasa. Sama-sama dibalut dengan daun pisang, bentuknya mirip dengan lontong tapi agak pipih dan dimasak dengan cara yang berbeda.
Burasa termasuk salah satu makanan legendaris di Sulawesi Selatan. Sebab sejak jaman dulu, buras yang terbuat dari beras pulen dan wangi ini menjadi bekal wajib bagi perantau dan pelaut Bugis.
"Kalau di Jawa, buras ini disebut lontong Bugis. Soalnya proses pembuatannya mirip, hanya saja kemasan dan bahannya yang beda jadi rasanya juga beda," ujar Indo Sakka, salah satu penjual buras di Pasar Tradisional Lakessi.
Awalnya buras ini hanya dibuat saat Idul Fitri dan Idul Adha. Tapi seiring berjalannya waktu, sekarang buras mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Jadi enggak harus menunggu Lebaran lagi untuk bisa menikmatinya.
Berbeda dengan lontong yang biasanya hanya bertahan satu hari, buras bisa bertahan selama dua hingga tiga hari. Konon karena proses memasaknya yang butuh effort lebih.
"Buras itu dimasak 5 sampai 6 jam, biasanya dimasak pakai kayu bakar, karena rasanya juga lebih enak kalau pake kayu bakar," lanjut Indo Sakka.
Untuk membuat buras, beras pulen harus direndam selama beberapa jam, setelah itu dikukus dengan santan hingga setengah matang. Setelah didinginkan, beras pulen ini kemudian dibungkus daun pisang dan diikat erat dengan tali biar beras enggak menyembul keluar saat dimasak.
"Triknya biar enggak cepat basi, kalau sudah masak, buras ini disiram dengan air bersih yang suhunya dingin, karena itu untuk membuang lendir dari daun setelah dimasak," beber Indo Sakka.
Di pasar tradisional, buras biasanya dijual di kisaran harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu seikat. Dalam seikat buras biasanya terdapat dua hingga tiga buah buras.
Baca Juga: Resep Kambeng Lasuna, Gorengan Khas Bugis Makassar yang Gurih Renyah
Buras paling enak kalau disantap dengan abon, ikan kering atau coto Makassar dan nasu palekko.
Gimana, kamu sudah pernah mencoba?
Artikel Menarik Lainnya:
Inggris Lagi Mahal, Tapi WNI Bisa Borong Oleh-oleh Murah di Tempat Ini: Cek Lokasinya!