Seperti di Indonesia, Turki juga punya banyak olahan kuliner berbahan baku jeroan. Mulai dari jeroan ayam, sapi, kambing dan domba. Salah satu yang terkenal adalah Kokorec. Street food ini biasanya dijajakan dengan food truck atau mobil van. Engga banyak restoran di Turki yang menjual makanan bercita rasa eksotis ini.
Kokorec merupakan usus domba muda yang berisi campuran lemak dan jeroan. Antara lain paru-paru, hati dan ginjal domba. Ada juga pedagang yang menggunakan usus kambing muda. Kokorec berbentuk gulungan padat, yang panjangnya antara 40-60 cm.
Berbeda dengan doner, kokorec dipanggang dengan posisi horizontal, di atas arang, gas atau kompor listrik. Kokorec dimasak dengan teknik slow cooking, sehingga tekstur jeroan menjadi lunak dan matang sempurna. Selama pemanggangan, permukaan usus domba diolesi jus lemon dan minyak zaitun.
Setelah matang, kokorec dicincang dengan tambahan oregano, cabai bubuk, jintan, garam, lada hitam, tomat dan paprika cincang. Campuran bahan-bahan ini menghasilkan rasa khas dan menyamarkan aroma kuat jeroan.
Kokorec selalu tersaji panas bersama roti baquette yang dihangatkan terlebih dahulu. Orang Turki biasanya menyantap kokorec sebagai menu makan siang. Pendampingnya, acar mentimun dan acar cabai.
Satu porsi kokorec dijual mulai dari 16-22 TL atau sekitar Rp 16 ribu sampai Rp 22 ribu, tergantung ukuran. Murah meriah dan bikin kenyang! Selain di Turki, kokorec juga populer di negara-negara Semenanjung Balkan.
Hidangan yang identik dengan kokorec rupanya sudah ada berabad-abad sebelumnya. Di era Byzanti?um, orang-orang Yunani di kawasan Asia Kecil memiliki kuliner serupa kokorec.
Mereka menyebutnya Chordokoila atau Koiliochorda, yang berarti usus terbungkus.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.