Warga Kota Tangerang, terutama yang tinggal atau sering datang ke kawasan Pasar Lama pasti mengenali kuliner legendaris satu ini.
Es Buntin yang ada di depan Kelenteng Boen Tek Bio, jadi salah satu kuliner favorit warga. Apalagi saat cuaca sedang panas atau tubuh sedang haus.
Warung es ini sederhana. Nampak dikelola pasangan keturunan Tionghoa yang sudah lanjut usia. Nama pengelola sekaligus pemilik Es Buntin adalah Lim Bun Tin. Ia dibantu sang istri saat meracik seluruh es pesanan pengunjung.
"Pertama (lokasinya) di dekat Museum Benteng Heritage, sekarang di sini," kata Buntin saat ditanya.
Ia sudah berjualan sejak 1980. Nama Buntin yang disematkan berawal dari ketidaksengajaan.
"Orang kan kalau mau minum, enggak ada namanya, bingung. Jadi anak-anak sekolah pada kenal, yuk kita minum Es Buntin (nama saya)," tuturnya.
Sebenarnya Es Buntin ini berupa es serut, namun unik karena berbentuk kerucut dengan tambahan berbagai macam topping. Racikan Es Buntin sebenarnya sederhana.
Berupa es serut yang di cetak bentuk kerucut menjulang. Tampilannya mirip kakigori khas Jepang. Nama-nama menunya juga dibuat unik, seperti misalnya Putsal dan Bumi Hangus. Ini mengacu kepada tampilan es dengan toppingnya masing-masing.
Putsal misalnya, atau kependekan dari Putri Salju. Es ini berisi serba putih. Ada leci, kelapa muda, nata de coco, sagu mutiara, kolang-kaling, susu kental putih, dan serutan es tersaji dalam satu mangkuk.
Sebaliknya, Es Bumi Hangus berwarna serba hitam. Buntin membeberkan isiannya seperti plum, kurma, cincau, dan jelly hitam.
"Es campur isinya banyak sekali. Alpukat, kelapa, cincau, pacar cina, cendol, dan jelly. Jelly bahannya sama tapi modelnya lain-lain," ujar Buntin.
Sedangkan untuk es buah di isi leci ,buah naga, kelapa, alpukat, nangka,dan strawberry. Meski area bersantapnya kecil,banyak pengunjung rela bergantian mencicipi es serut legendaris di sini.
Untuk harga seporsinya mulai Rp15 ribu hingga Rp30 ribu. Es Buntin buka mulai jam 08.00-16.00 WIB. Yuk cobain Es Buntin!
Artikel menarik lainnya:
