Berkunjung ke Kota Malang, jangan lupa cicipin sajian tradisionalnya, Puthu Lanang. Tapi kamu harus siap-siap antre ya! Setiap hari, lapak yang sudah buka sejak 1935 silam atau 87 tahun lalu ini enggak pernah sepi pembeli. Antreannya selalu mengular, sampai ke pinggir jalan. Padahal lapaknya berada di dalam gang buntu. Saking ramainya, dalam sehari lapak ini bisa menjual 700 sampai 800 buah kue putu. Wow!
Sama seperti kue putu kebanyakan, Puthu Lanang khas Malang ini juga terbuat dari campuran kelapa dan tepung beras ketan dengan isian gula jawa. Kue ini juga dikukus di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan. Saat membeli kue putu, kamu juga bisa menyaksikan proses pembuatannya. Aroma harum dari daun pandan menguap di udara diiringi bunyi ‘tuuut tuuut’ yang khas.
Puthu Lanang memiliki cita rasa yang manis dan lumer ketika digigit. enggak lengkap rasanya kalau menikmati kue putu tanpa parutan kelapa. Manis, legit dan nikmat.
Puthu Lanang selalu laris diburu karena kelezatan rasa kue putunya yang enggak pernah berubah, apalagi ini merupakan lapak jajanan tradisional tertua di Malang. Lapak ini didirikan oleh wanita bernama Soepijah. Saat ini Puthu Lanang dipegang oleh generasi penerusnya, Siswojo sejak 20 tahun lalu.
Selain kue putu yang menjadi favorit, lapak Puthu Lanang juga menjual aneka jajanan lain seperti kue lupis, cenil dan klepon. Harga yang ditawarkan pun sangatlah terjangkau yaitu Rp10 ribu untuk seporsi masing-masing jajanan.
Lapak Puthu Lanang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto No.73, Samaan, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Buka mulai pukul 18.00 sampai 21.30 wib, tapi biasanya kue putu di sini sudah ludes terjual sebelum jam 21.30.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.