Pandemi virus corona juga meresahkan Singapura. Meski angka kematian rendah, 11 orang yang meninggal dunia, kasusnya sangat tinggi. Tercatat 10.141 orang terpapar Covid-19, dengan penambahan jumlah yang fantastis yaitu 1.016 kasus.
Pemerintah Singapura pun sangat ketat dalam menangani kasus virus corona. Selain menerapkan lockdown atau karantina, juga mulai meminta gerai yang menjual bubble teaa tutup untuk sementara waktu.
Salah satu minuman favorit warga Singapura itu baru bisa dinikmati kembali 4 Mei 2020. Seluruh gerai akan berhenti beroperasi.
Diserbu Pembeli
Sebelum ditutup, warga Singapura pun menyerbu gerai bubble tea yang ada. Bahkan, antrean sampai mengular.
Laporan dari Asia One, Rabu (22/2/2020), salah satu gerai yang terletak di Playmade`s Waterway Point terdapat 600 pesanan. Akibat antrean yang panjang itu, ada pembeli yang emosi.
Video seorang pembeli yang merupakan ojek online memaki kerawayan gerai bubble tea beredar luas di social media.
Berbeda cerita di gerai Century Square. Karyawan gerai hanya berjumlah dua orang harus menerima pesanan dari 30 pegemudi ojek online.
Akibatnya, salah seorang karwayan gerai menangis sambil mengatakan, "aku sudah sangat lelah."
Pengemudi ojek online menejelaskan situasinya ke pemesan. Tapi mereka tetap meminta pesanan segera diantar.