Oliebollen mendadak viral di media sosial. "Gorengan"-nya orang Belanda ini cuma hadir dalam musim dingin.
Dalam bahasa Indonesia, oliebollen berarti "bola minyak". Ini karena adonan oliebollen yang terbuat dari tepung, gula, telur, dan ragi akan digoreng dalam minyak dengan temperatur panas sekitar 175 celsius.
Sampai sekarang enggak ada studi yang menjelaskan penemu resep oliebollen. Ada yang menyebutkan oliebollen telah ada sejak jaman pagan karena dimakan oleh suku Jermanik yang merayakan Yule. Ada juga yang memperkirakan kalau resep oliebollen dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada abad pertengahan.
Tapi yang pasti oliebollen juga bisa ditemukan di negara lainnya di Eropa dengan nama yang berbeda, di Belgia disebut dengan smoutebollen dan di Prancis mereka menyebutnya dengan nama croustillons.
Menjelang periode perayaan Natal, oliebollen yang rasanya seperti donat goreng ini banyak dijual oleh pedagang kaki lima yang disebut oliebollenkraam, dijual seperti cemilan dan bisa dibeli per 6 buah atau 10 buah.
Oliebollen paling nikmat disantap saat masih hangat. Teksturnya garing di luar dan lembut di dalam, kalau suka, oliebollen bisa ditaburi dengan gula halus atau bubuk kayu manis.
Di Belgia, stan oliebollenkraam enggak hanya menjual oliebollen tapi juga gorengan serupa seperti appelbeignets dan appel bollen.
Karena kenaikan harga energi dan inflasi, pembuat oliebollen terpaksa menaikkan harga oliebollen, per buah oliebollen dijual seharga Rp20 ribu.
Sementara tradisi keluarga Belanda menjelang hari Natal biasanya menikmati olibollen bersama keluarga di rumah dengan segelas champagne pada saat Tahun Baru.
Artikel Menarik Lainnya:
Salah Kaprah! Ternyata Wingko Babat Bukan Asli Semarang, Begini Asal-Usulnya
Selain Sarang Hantu, Inilah Alasan Pohon Pisang Terlarang Ditanam di Depan Rumah!
Fakta Unik Cimahi, Lampu Merah Cuma Pajangan Tapi Lalu Lintasnya Lancar Jaya, Kok Bisa?
