Minyak canola atau kanola adalah minyak nabati yang ditemukan di banyak makanan.Canola (Brassica napus L.) adalah tanaman biji penghasil minyak yang dibuat melalui kawin silang tanaman sehingga diklaim bahwa tanaman ini tidak pernah ditemukan tumbuh liar.
Minyak canola berasal dari biji tanaman canola yang dihancurkan. Setelah dipanen, biji kanola dibawa ke fasilitas di mana mereka dihancurkan untuk mengeluarkan minyak yang terkandung di dalam bijinya.
Minyak ini kemudian dimurnikan lebih lanjut dan dibotolkan.
Ciri dasar minyak goreng ini antara lain warna emas pucat, tekstur ringan, rasa netral, dan toleransi panas yang tinggi.
Biji canola rata-rata mengandung minyak 45%. Sementara sisa biji, yang sangat tinggi proteinnya, diolah menjadi tepung kanola dan digunakan sebagai pakan ternak berkualitas tinggi.
Sebagian besar tanaman kanola merupakan hasil rekayasa genetika (GMO) untuk meningkatkan kualitas minyak dan meningkatkan toleransi tanaman terhadap herbisida.
Faktanya, lebih dari 90% tanaman kanola yang ditanam di Amerika Serikat adalah rekayasa genetika.
Pengolahan biji kanola juga melibatkan bahan kimia sintetis yang membantu mengekstrak minyak.
Banyak orang telah menghentikan konsumsi minyak canola dari makanan mereka karena kekhawatiran akan efek kesehatan dan metode produksinya.
Satu sendok makam minyak kanola 15 ml mengandung 124 kalori, 12% vitamin E dan 12% vitamin K.
Minyak ini mengandung 63 persen lemak tak jenuh tunggal dan asam alfa-linoleat.
Hingga kini manfaat kesehatan minyak canola masih menjadi perdebatan.
Meski minyak kanola tidak seburuk minyak sayur lainnya, tetapi belum bisa disebut sehat.
Hingga penelitian yang lebih besar dan berkualitas lebih baik tersedia, mungkin yang terbaik adalah memilih minyak yang telah terbukti sehat seperti minyak zaitun extra virgin, sebagai gantinya.
