Bhabinkamtibmas desa Rejosari Polsek Gondang Polres Tulungagung, Aipda Oktafrian Witdiantoro S.H. punya cara unik untuk mendekatkan diri kepada warga di wilayah kerjanya. Salah satunya dengan menggelar program 'Ngopi & Curhat Pak Ndan', yakni mengajak warganya untuk ngopi sambil curhat dimana saja.
Ditemui di pinggir sawah usai menggelar kopi curhat dengan warga di wilayah kerjanya, Frian sapaan akrab polisi yang satu ini mengatakan, inspirasinya membuat kopi keliling ini bermula saat banyaknya warga yang kerap kali mengajaknya ngopi setiap kali dirinya sambang ke rumah warga.
Baca Juga: Puluhan Warga Tulungagung Hapus Tato, Alasannya Ada yang Malu sama Anak sampai Mau Hijrah
Padahal untuk ngopi perlu ke warung kopi, oleh sebab itu dirinya berinisiatif untuk membawa seperangkat alat ngopi setiap kali dirinya sambang ke rumah warga, sehingga setiap kali ajakan warga ngopi selalu diterimanya dengan menggelar peralatan untuk ngopi dimana saja.
"Inspirasinya bermula karena setiap kali ketemu masyarakat selalu diajak ngobrol sambil ngopi, lha kalau ngopi kan harus ke warung kopi, lha ini akhirnya saya muncul ide agar bisa ngopi dengan warga dimana saja, bisa di pinggir sawah, dibawah pohon atau dimana saja tanpa harus ke warung kopi," ucapnya.
Untuk mewujudkan itu semua, Frian memodifikasi kendaraan dinasnya dengan menambahkan satu kotak kayu di bagian belakang.
Kotak kayu itu awalnya dibuat sangat sederhana untuk menaruh peralatan kopi yang siap dipakai di mana saja.
Dalam kotak itu terdapat peralatan pembuat kopi seperti, kompor gas portabel, panci, kemudian gelas plastik, sendok, Snack, kopi sachet dan gula bahkan dirinya juga membawa alas duduk yang siap digelar dimana saja setiap kali bertemu masyarakat.
"Awalnya itu tahun 2023 awal tapi belum banyak yang tau dan masih sederhana alat-alatnya, akhirnya ada perintah dari pimpinan untuk lebih dibuat bagus dan diberi identitas di kotak kayunya ini, akhirnya saya bagusin dan saya cat ini, ada identitasnya juga," jelasnya.
Seiring waktu, aktivitas nya dinamai 'Ngopi & Curhat Pak Ndan', sebab selama ini warga masyarakat di wilayah kerjanya lebih mengenalnya sebagai Pak Ndan.
"Kenapa namanya Pak Ndan, ya karena warga itu setiap kali ketemu saya sejak tahun 2015 itu pasti manggilnya pak Ndan, akhirnya keterusan sampai sekarang," ungkapnya.
Respon masyarakat juga cukup baik, sebab warga yang ditemuinya dimana saja bisa ngopi bareng sekaligus Curhat, sehingga mereka merasa lebih dekat dan tidak berjarak dengan polisi, sehingga bisa membagikan masalah-masalah maupun kendala yang dialaminya selama ini.
Baca Juga: Erick Thohir: Anak Muda Harus Manfaatkan Kondisi Ekonomi, Jangan Jadi Generasi Rebahan!
"Respon masyarakat ya bagus, baik dan bisa lebih akrab dan gayeng seperti ini, masalah dan kendala mereka bisa disampaikan di acara seperti ini, santai tapi bisa masuk ke masyarakat," terangnya.
