Kalau orang Eropa punya salad sebagai menu hidangan penutup, Indonesia juga punya. Namanya asinan. Asinan merupakan kuliner tradisional berisi sayuran dan buah yang dicampur dengan kuah pedas. Secara umum, terdapat dua jenis asinan, yaitu asinan Betawi dan asinan Bogor.
Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kuah dan penambahan bahan campurannya. Jika asinan Betawi menggunakan kuah bumbu kacang, asinan Bogor menggunakan kuah yang diambil dari saripati cabai merah.
Berdasarkan bahan utama yang digunakan, asinan Bogor juga dibagi menjadi tiga varian, antara lain asinan buah, asinan sayur, dan asinan perpaduan antara sayur dan buah. Jenis buah yang menjadi bahan pembuatan asinan biasanya buah-buahan tropis, seperti bengkuang, salak, jambu, dan nanas.
Sementara, sayuran digunakan antara lain seperti taoge, kol, dan potongan buah mentimun. Nama asinan sendiri konon diambil dari proses yang digunakan untuk menghasilkan kuliner tersebut, yaitu mengasinkan atau mengendapkan atau mengacarkan kuah sambal ke dalam buah dan sayuran.
Di Tangerang ada penjual Asinan yang selalu ramai pembeli nya setiap waktu, warga rela antre untuk sekedar membeli Asinan Sayur dan Buah Sudi Mampir Ibu HJ Sofy di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Pinang, Kota Tangerang.
Warung Asinan Ibu Hj Sofy ini telah berdiri sejak 1975. Penjualan asinan ini kini dalam sehari tak kurang dari 2 kuintal kacang tanah dan 1 ton gula jawa diolah untuk melayani konsumen mereka.
"Dalam sehari ada sih terjual sampai 2000," ujar Hj Sofy.
Selain enak, harga seporsi Asinan disini terbilang murah, hanya Rp17.000 untuk asinan sayur maupun buah dengan isian yang melimpah. Tidak hanya di bulan-bulan biasa, saat bulan Ramadhan pun Asinan Bu Hj Sofy tetap ramai pengunjung dari siang hingga sore menjelang berbuka puasa.
Kendati ramai, kedai Asinan ini tidak melayani makan di tempat. Anda harus membawanya pulang. Setiap Porsi asinan sayur berisi irisan kol, tauge, potongan ketimun, selada keriting, dan tahu putih.
Selain itu, ada bumbu kuah dan sambal yang dibungkus terpisah. Ada kerupuk merah dan kacang tanah goreng. Tentu tak ketinggalan kerupuk mie. Tuang semua menjadi satu dalam mangkok besar, beri topping kerupuk sekaligus kacang. Lalu guyur dengan bumbu kacangnya.
Wajar jika asinan ini laris manis. Bumbu kacang dengan tekstur sedikit kental ini benar-benar segar. Paduan rasa manis, asam, pedas, gurihnya pas.
"Inilah yang bikin asinan ini berbeda dengan yang lain. Bumbu nya benar benar terasa. Semua anggota keluarga saya di rumah ketagihan ya karena bumbunya ini," ujar Rifki yang sudah 2 tahun jadi pelanggan asinan Ibu Hj Sofy.
Selain asinan sayur, di warung ini juga ada asinan buah. Dilihat dari penampilannya juga hampir sama dengan asinan buah pada umumnya. Hanya ada potongan buah dan kuah sambal berwarna merah menyala.
Lagi-lagi yang paling juaranya memang si kuahnya ini. Benar-benar bikin tak berhenti menyeruputnya. Seger! Asem, Manis, pedasnya ninggal banget di lidah.
