Chef Asal Minang Tanggapi Soal Restoran Padang Non Halal Jual Rendang Babi

- Jumat, 10 Juni 2022 | 20:39 WIB
Ilustrasi masakan daging rendang. (Foto/Freepik/michaelnero)
Ilustrasi masakan daging rendang. (Foto/Freepik/michaelnero)

Terkait dengan pro dan kontra penjualan nasi Padang non halal Babiambo ditanggapi seorang Chef asal Minangkabau.

Uda Dian Anugrah Minangkabau Cuisine Specialty Chef menilai tidak ada yang salah dengan rumah makan Babiambo di Kelapa Gading yang menjual ragam kuliner dari ragam daging Babi, sepanjang tidak melanggar hukum.

"Beberapa jam ini sejak kemaren, ada yang mengirimkan SS terkait rumah makan Babiambo di Kelapa Gading yang menjual Rendang Babi, Gulai Babi dan lainnya. Taglinenya Nasi Padang Non Halal, dan tentu ini langsung dikritisi oleh beberapa orang," tulis Dian Anugrah seperti yang disampaikan melalui media sosialnya, Jumat (10/6/2022).

Beberapa saat dia merenung lalu mencermati dengan seksama, dalam hal ini Dia berpendapat kalau dari segi hukum tidak ada yang dilanggar.

"Sebenarnya yang bersangkutan menjual rendang babi, dan jelas jelas itu babi dan mencantumkan kata kata jelas bahwa itu Non Halal. Tentu pangsa pasarnya adalah konsumen non muslim, dan ini sah sah saja," ujarnya.

Namun, disisi lain, ada yang mengkritisi, mengatakan bahwa tidak pas dan lainnya babi dimasak rendang atau ada yang jualan Nasi Padang Babi.

"Saya jujur punya pendapat tersendiri, bahwasanya sah sah saja dari segi hukum siapapun memasak dengan bahan non halal apa sj, apalagi itu jelas jelas mencantumkan kata Non Halal, tidak pas rasanya mengkritisi hal tersebut secara berlebihan," ujarnya.

Menurutnya Nasi Padang, berbagai resep masakan minang dengan mudahnya ada di banyak kanal sosial media, memang mayoritas muslim jika berkunjung ke daerah yang mayoritas non muslim akan mencari Nasi Padang, karena terjaga kehalalannya, inilah titik balik yang membuat orang mengkritisi.

"Walaupun seperti itu, sungguh kita tidak bisa mengkritisi secara serampangan, Nasi, Bawang, Cara Masak dan lainnya tidak mempunyai agama, mereka adalah rahmat dari tuhan untuk semesta alam dan siapapun bisa memanfaatkannya," jelas Dian.

Adapun ketika ada yang memasak dengan bahan non halal, maka tentu adalah hal yang pas ketika mereka menjelaskan bahwa produk yg mereka masalah adalah berbahan dasar Babi dan tentu Non Halal, sudah pasti jika muslim tentu bukanlah pangsa pasar dari resto tersebut.

"Yang jadi masalah adalah ketika sajian non halal dijual ke komunitas muslim, baru itu menjadi masalah," sebutnya.

Dia mengatakan bukan hanya "Babiambo", sebenarnya banyak yang sudah menjual rendang berbahan dasar babi atau bahan non halal lainnya di beberapa wilayah.

"Yang harus dikritisi adalah jika produsen tidak mencantumkan keterangan bahwa produknya non halal dan dijual kepada warga muslim," katanya.

Orang Minang protes

Dian yang dihubungi Indozone menjelaskan sedari awal melihat permasalahan kemaren itu mendapat amarah besar banyak orang minang karena penggunaannya kata Babi yang disandingkan dengan Ambo (ini bahasa minang untuk Saya).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X