Seperti di Indonesia, kuaci juga populer di Turki. Kuaci terbuat dari biji bunga matahari, biji labu atau biji semangka yang dikeringkan. Kalau di Indonesia ada kuaci aneka rasa, di Turki cuma ada kuaci rasa asin dan tawar.
Di Turki, kuaci jadi cemilan sejuta umat! Orang Turki suka menikmati kuaci sambil bersantai di taman-taman kota, pantai atau di tepi laut. Kuaci juga jadi cemilan “wajib” saat menyaksikan pertandingan olahraga, menonton tv atau berkumpul dengan keluarga di rumah. Mereka bisa mengupas dan menghabiskan kuaci dalam waktu singkat.
Di Turki, gampang banget mencari kuaci. Mereka menyebutnya cekirdek. Di supermarket, pasar tradisional, warung kelontong, sampai toko-toko khusus yang menjual kacang-kacangan dan dried fruits. Kuaci kemasan maupun kiloan, pilihannya melimpah. Harganya cukup murah, sekitar Rp36 ribu per kilogram.
Produksi bunga matahari di Turki cukup tinggi. Lebih dari 75% ladangnya berada di wilayah Trakya, Turki bagian Eropa. Selain diolah menjadi minyak goreng dan bahan baku kosmetik, biji bunga matahari juga diproses menjadi kuaci. Nah, jenis kuaci ini yang paling banyak dikonsumsi.
Kuaci biji bunga matahari umum dikonsumsi langsung, juga dijadikan pelengkap kuliner. Hampir semua bakery shops di Turki menjual roti tawar dengan campuran kuaci. Ada juga simit, sejenis roti bagel dengan topping kuac?.
Kuaci yang udah dikupas atau dipisahkan dari cangkangnya, banyak juga digunakan sebagai campuran cake, topping kue-kue kering dan grissini alias breadstick. Cemilan gurih ini dinikmati dengan teh atau kopi Turki sebagai pendampingnya. Kuaci juga umum dijadikan campuran salad dan meze alias ragam menu pembuka khas Turki.
Kuaci biji bunga matahari termasuk cemilan sehat, karena kaya antiosidan, vitamin B, E, magnesium, zat besi dan seng.
Kuaci juga rendah kalori, rendah kolesterol namun tinggi serat. Mengonsumsi kuaci dalam jumlah wajar bisa membantu mengontrol tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, membentuk dan memelihara tulang, mengatur kadar gula darah, mencegah timbulnya gejala anemia, membantu meningkatkan kesehatan otak, bahkan membantu menyeimbangkan hormon reproduksi.
Kandungan vitamin E dan asam lemak esensial dalam kuaci juga dapat menyehatkan kulit.
Artikel menarik lainnya:
-
Unik! Seluruh Kota Ini Dipenuhi dengan Saksofon Raksasa, Ada yang Terbuat dari Kaca Loh
-
Dari Petani Tembakau, Mas Goplow Sukses Banting Setir Jualan Rica Mentok
-
5 Alasan Wajib Nonton Drakor 'Narco-Saints', Salah Satunya Endingnya Bikin Geleng Kepala
-
Cerita WNI Napak Tilas ke Lokasi Syuting CLOY di Swiss, Terpukau Sama Pemandangannya
