Soto Wanglu Mbah Darmo, Sajikan Sepotong Kenangan dalam Sepiring Kuah Bening

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 17:21 WIB
Soto kuah bening yang melegenda di Klaten (Z Creators/Edelweis Ratushima)
Soto kuah bening yang melegenda di Klaten (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Menyantap seporsi soto yang masih hangat, dengan aneka lauk pauk gorengan yang tersaji, menjadi kenikmatan tersendiri bagi warga Klaten dan sekitarnya. Terkadang, saat makan soto, penikmatnya sembari mengenang masa lalu jaman masih sekolah unyu-unyu.

Ya, warung soto Mbah Darmo yang berada di pinggir Jalan Raya Desa Wanglu, memang bukan hanya sekedar warung soto yang sederhana. Namun di sini banyak kisah yang tertuang.

"Saya dulu saat masih sekolah, sering makan di sini, harganya masih murah," kata seorang pembeli bernama Seriyanto. 

-
Warung soto selalu ramai pelanggan dari banyak daerah (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Sekarang Seriyanto sudah enggak muda lagi. Dirinya sudah punya istri dan anak. Namun nostalgia saat masih sekolah dan sering jajan soto di Mbah Darmo, kini ia nikmati bersama keluarga.

"Kalau saya sendiri dalam seminggu bisa makan di sini sampai tiga kali. Kalau sama istri dan anak ya, kadang sebulan dua kali," kata Seriyanto.

-
Tempe benguk goreng peneman sepiring soto hangat (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Lauk yang ia sukai adalah tempe benguk goreng. Tempe benguk terbuat dari kacang koro yang besar. Rasanya kriuk-kriuk, beda dengan kedelai tempe pada umumnya. 

"Tempe benguk itu jarang yang jual, adanya hanya di sini saja. Warung lainnya jarang yang menyajikan," tambah Seriyanto.

Sementara itu Savitri warga Klaten Kota juga mengaku sering makan soto di Mbah Darmo saat masih kecil.

Ibu dua anak ini menceritakan, karena dulu sekolahnya di Bogem, Bayat, setiap hari selalu melewati warung soto Mbah Darmo.

"Saya waktu sekolah SD, sering makan soto di sini bersama bapak dan ibu. Saya kan sekolahnya di Bogem, Bayat, ikut di SD tempat bapak saya mengajar. Jadi sering jajan soto di sini, rasanya enak, serasa masih ingat rasanya sampai sekarang," kata Savitri. 

-
Soto Mbah Darmo berkuah bening nan gurih (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Selain warga Klaten, pembelinya juga banyak yang berasal dari luar kota. Ada yang dari Solo, Yogya, Semarang, Boyolali, dan lain-lain. 

Para pembeli yang berasal dari luar Klaten ini rata-rata warga lokal yang merantau ke luar Klaten lalu bekerja dan berkeluarga di kota yang jauh. Mereka sengaja datang ke warung ini untuk bernostalgia saat sekolah dan mampir jajan di warung soto ini. 

-
Dimasak menggunakan tungku kayu (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Dikelola oleh Sri Muryati, generasi ketiga, dalam sehari warung ini bisa menjual soto hingga 200 porsi lebih. Menariknya, bukan dengan mangkuk, soto di sini disajikan dengan piring.

"Sehari bisa habis 200 porsi lebih dengan harga Rp6 ribu," kata Muryati.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X