Restorannya Ada yang Tutup, Ini Cara Chef Ragil Pertahankan Bisnis Kulinernya

- Senin, 20 April 2020 | 17:59 WIB
Chef Ragil. (Instagram/dapuragil)
Chef Ragil. (Instagram/dapuragil)

Pandemi Covid-19 berdampak pada sejumlah sektor bisnis, termasuk kuliner. Mungkin ada ungkapan jika bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak akan pernah mati. Namun nyatanya dalam situasi sekarang ini ungkapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Salah satu pelaku bisnis kuliner yang juga seorang chef, Ragil Imam Wibowo, turut merasakan dampak pandemi Covid-19. Dirinya mengatakan beberapa usaha restoran miliknya ada yang terpaksa tutup sementara dan bahkan tutup permanen. Sebab ada hal-hal yang tidak bisa dikontrol.

"Restoran saya ada kira-kira 9 cabang di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Depok. Total yang buka per hari ini tinggal 2, satu lagi khusus delivery dengan beberapa brand di Jakarta Selatan jadi ubah konsep restoran. Empat tutup sementara, dua tutup selamanya karena masalah persewaan," ujar Chef Ragil dalam siaran langsung 'Berbisnis Kuliner di Masa Penuh Tantangan' yang diadakan oleh Unilever Food Solutions Indonesia, Senin (20/4/2020).

-
Ilustrasi restoran (freepik/evening_tao)

Diakui oleh Chef Ragil, para karyawan yang bekerja di restoran miliknya ada yang terpaksa dirumahkan dan bahkan diberhentikan. Ada pula beberapa karyawan lama yang ingin membuka usaha sendiri, namun meminjam peralatan yang tidak terpakai di restoran.

"Ya saya izinkan (pinjam barang) untuk menolong karena tidak bisa memberi modal kerja. Selain itu, beberapa orang tim inti juga lagi buat delivery project menjelang puasa buat makanan sahur," kata Chef Ragil.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kondisi seperti ini membuat pelaku bisnis kuliner harus memutar otak menjadi lebih kreatif dan menyiapkan sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan begitu bisnis akan tetap berjalan. Sebab Covid-19 mengubah tren perilaku di masyarakat. Pelaku bisnis harus mulai berpikir cara membuat lini bisnis baru untuk menjangkau yang belum ada.

"Sekarang siklus orang masih di rumah, masih senang-senangnya masak, tapi nanti ada posisi mungkin sudah mulai bosan masak, stuck persiapan, ini kesempatan bagi bisnis FnB. Misalnya menyediakan makanan ready to cook, ready to eat, jadi harus sesimpel mungkin tapi tetap mengedepankan makanan yang sehat," pungkas Chef Ragil.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X