Terungkap! Rahasia Serabi Kerun Ayu Legendaris Sampai Lima Generasi

- Senin, 27 Juni 2022 | 10:00 WIB
Serabi buatan warga Ponorogo yang legendaris (Ronaa Nisaus Sholikhah/IDZ Creators)
Serabi buatan warga Ponorogo yang legendaris (Ronaa Nisaus Sholikhah/IDZ Creators)

Masyarakat Ponorogo atau yang biasa melewati Jalan Raya Solo – Ponorogo pasti sudah akrab dengan serabi Kerun Ayu. Yakni, serabi yang rasanya gurih berkat paduan parutan kelapa saat penyajiannya.

Ternyata, serabi Kerun Ayu ini sudah legendaris dan diteruskan sampai lima generasi oleh keluarga Endang Papik. Dia anak terakhir dari empat bersaudara yang masih meneruskan usaha milik ibunya.

-
Serabi Kerun Ayu yang legendaris di Ponorogo (Ronaa Nisaus Sholikhah/IDZ Creators)

Jika ditelusuri, ibunya sudah berjualan sejak 1985 lalu diteruskan oleh Papik selama 18 tahun.

‘’Resepnya juga turun-temurun dan tidak pernah diubah,’’ kata Papik saat ditemui di warungnya di Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Kamis (23/6/2022).

Rasa gurihnya itu berasal dari campuran adonan tepung beras, kelapa, garam, dan air hangat. Dalam sehari, Papik bisa menghabiskan tujuh sampai delapan panci besar atau sekitar 30-40 liter adonan. Selain itu, adonan itu dibuat dadakan agar enggak basi.

‘’Kalau sudah dibuat, adonan itu hanya tahan dua jam. Jadi dibikinnya dadakan setiap kali habis,’’ ungkapnya.

Setelah adonan siap, Papik dengan cekatan menuangkannya di atas tungku-tungku kecil di sampingnya. Untuk memasak, dia memilih menggunakan kayu bakar dan metode ini enggak pernah berubah.

-
Papik sedang mengemas serabi (Ronaa Nisaus Sholikhah/IDZ Creators)

Dia mengaku bahwa memasak dengan menggunakan kompor gas memang lebih cepat. Namun, rasa serabi akan berbeda dibandingkan dengan memakai kayu bakar.

‘’Kadang-kadang ada yang meminta lebih gosong serabinya,’’ ujarnya.

Setiap hari, Papik harus bangun sebelum pukul 02.30 WIB atau dini hari untuk menyiapkan adonan serabi. Sebab, dia harus menyiapkan sekitar 300 serabi untuk pedagang sayur obrokan. Selain itu, banyak pembeli di pagi hari.

‘’Kita sudah buka mulai jam setengah tiga pagi sampai jam 12.00 siang. Kadang-kadang sampai jam 13.00 WIB kalau adonan serabinya masih ada,’’ jelasnya.

Terhitung sudah 25 tahun serabi Kerun Ayu tidak lagi dijajakan di pasar atau keliling. Ibu kandung Papik memilih untuk menetap berjualan di depan rumahnya atau pojokan perempatan Jalan Raya Solo-Ponorogo sampai sekarang.

‘’Tidak sempat lagi kalau mau keliling, di warung aja sudah ramai dan bingung melayani,’’ ungkapnya.

-
Lapak sederhana Serabi Kerun Ayu yang legendaris (Ronaa Nisaus Sholikhah/IDZ Creators)

Enggak sedikit pembeli dari luar kota yang singgah untuk menjadikan serabi Kerun Ayu sebagai oleh-oleh. Papik sudah hafal pada Sabtu dan Minggu warung serabinya selalu ramai pembeli.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X