Setop Panic Buying! Gara-gara itu, Anak Berkebutuhan Khusus Susah Dapat Makanan

- Jumat, 20 Maret 2020 | 11:59 WIB
Ilustrasi panic buying. (REUTERS)
Ilustrasi panic buying. (REUTERS)

Panic buying yang terjadi saat ini sangat memberikan dampak kepada anak berkebutuhan khusus. Seperti cerita seorang di Skotlandia ini, anaknya jadi susah mendapatkan makanan akibat panic buying yang dilakukan orang-orang.

Panic buying yang saat ini terjadi akibat dari kekhawatiran akan wabah pandemi virus corona. Banyak orang-orang yang memilih untuk berdiam diri rumah, kemudian menimbun makanan dengan menyerbu supermarket hingga pasokan makanan habis ludes.

Aktivitas panic buying tentu saja sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi. Banyak bahan makanan yang menjadi langka, kalaupun ada pasti dijual dengan harga yang tinggi. Kondisi itu membuat seseorang yang sangat membutuhkan bahan makan menjadi sulit mendapatkannya.

-
Daily Record

Hal itulah yang dialami oleh seorang ibu asal Skotlandia bernama Danielle Haynes. Putranya yang menderita autisme non-verbal hanya mau makan makanan tertentu seperti pizza dan sosis frozen. Namun karena panic buying yang belakangan ini terjadi, dia menjadi sulit mendapatkan makanan tersebut untuk putranya yang masih berusia 6 tahun itu.

Mengutip Daily Record, Danielle sudah mencari makanan tersebut ke berbagai supermarket. Namun tidak ada satupun ditemukannya. Rak-rak di supermarket banyak yang kosong akibat dari panic buying.

"Saya tidak bisa mempercayai mata saya. Hampir tidak ada yang tersisa di rak mana pun," ujar Daniella

"Saya tahu orang-orang mungkin tidak sepenuhnya memahami bagaimana rasanya memiliki anak yang menderita autisme, tetapi ketika mereka memborong semua makanan, apakah makanan itu benar-benar dimakan atau hanya sia-sia. Lantas apa yang bisa aku berikan kepada anakku?."

Danielle kemudian mengeluhkan kondisi tersebut di media sosialnya. Beruntung secara tak terduga, banyak orang yang merasa bersimpati dengan memberikan pizza dan sosis frozen. Bahkan bantuan dari orang-orang yang tak dikenalnya terus berdatangan. Total, ada sekitar 24 paket pizza dan 60 sosis yang datang dari para relawan.

"Luar biasa, saya tidak perlu khawatir sekarang tenang apa yang harus Emmett makan, tetapi pada saat yang sama, saya akhirnya menjadi penimbun makanan secara tidak sengaja. Saya hanya berharap orang akan lebih masuk akal," ungkap Daniella.

Dari pengalamannya itu, Danielle meminta kepada masyarakat untuk tidak bertindak panic buying karena hal itu sangat berdampak bagi orang lain, terlebih lagi bagi seseorang yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

"Saya berusaha untuk tidak menghakimi karena saya tahu orang-orang hanya takut dengan apa yang terjadi dan mereka hanya berusaha menjaga keluarga mereka, sama seperti saya, tetapi kita perlu memikirkan semua orang," ucap dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X