Kepelan Khas Pedan, Camilan Gurih dari Klaten Paling Dicari saat Ramadan

- Selasa, 4 April 2023 | 11:40 WIB
Kepelan khas Pedan, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)
Kepelan khas Pedan, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Pernah dengar yang namanya kepelan? Kepelan adalah camilan gurih dari Klaten, Jawa Tengah.

Camilan ini hanya terbuat dari tepung terigu yang diuleni dengan garam tanpa campuran apapun, lalu digoreng. 

Membentuk bulatannya pun tanpa cetakan, cukup dengan tangan saja. Maka terbentuklah bulatan-bulatan kecil yang siap dijual.

Siapa sangka, hanya berjualan kepelan, Supriyanto (35 tahun), warga Desa Sobayan, Pedan, Klaten, Jawa Tengah ini menghabiskan 60 kilogram tepung terigu dalam 5 jam saja.

-
Kepelan khas Pedan, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Baca Juga: Hangout Asyik di Teater Koffie Serang, Suguhkan Berbagai Seni Pertunjukan

“Kalau hari biasa, saya menghabiskan 30-40 kilogram tepung terigu, kini di bulan Ramadan bisa dua kali lipat atau rata-rata 60 kilogram dalam satu kali buka lapak,” jelas Supriyanto, saat ditemui Z Creator Edelweis Ratushima, Selasa (28/3/2023).

Harga kepelan ini juga sangat terjangkau. Dengan uang Rp1000 bisa mendapatkan 6 sampai 7 butir, tergantung besar kecilnya ukuran kepelan. Kemudian, ditambah satu bungkus sambal setiap satu kali membeli, minimal pembelian Rp3.000.

-
Kepelan khas Pedan, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Camilan kepelan ini sangat enak dinikmati selagi hangat dengan dicocol sambal. Sehingga tidak heran, apabila lapak Supriyanto yang mulai buka setiap jam 2 siang ini, tak pernah sepi dari pembeli yang rela antre.

Supriyanto beserta istri menggoreng secara bertahap. Sekali membuat adonan sebanyak 5 kilogram dan langsung digoreng. Dalam hitungan menit, kepelan satu baskom ludes terjual. Begitu seterusnya, adonan satu selesai, Supriyanto kembali membuat adonan

-
Kepelan khas Pedan, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

“Kalau sebentar-sebentar menggoreng, angetnya awet, sehingga saat dinikmati di rumah untuk berbuka puasa, masih anget, nikmat,” jelas Supriyanto.

Salah seorang pembeli, Astri (35 tahun), sudah menjadi pelanggan kepelan khas Pedan ini sejak lama. Menurut dia, rasanya gurih, enak, tidak pahit di tenggorokan.

“Rasanya enak, gurih, dan tidak pahit di tenggorokan. Mungkin karena minyak gorengnya fresh terus,” kata Astri.

Pembeli lainnya, Yoga (20 tahun), mengaku setiap pulang kampung ke Pedan, ia selalu menyempatkan diri membeli camilan kepelan ini.

“Kami sekeluarga kan tinggal di Jakarta? Setiap pulang kampung pasti membeli kepelan ini, rasanya enak, gurih. Rasa sambalnya juga mantap banget,” kata Yoga sambal mengacungkan jempol.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X