Dulunya Dihujat Kini Viral, Pelayan Warung Rujak di Sumenep Pakai Kebaya Adat Lengkap

- Senin, 5 Desember 2022 | 12:49 WIB
Pelayan Warung Rujak Marlena. (Z Creators/Deni Agustian)
Pelayan Warung Rujak Marlena. (Z Creators/Deni Agustian)

Berbagai cara unik dilakukan para penjual untuk menarik simpati para pembeli. Di Sumenep, Jawa timur, terdapat salah satu warung rujak yang semua pelayannya mengenakan pakaian adat saat melayani pembeli. 

Namanya Warung Marlena. Para pelayannya berpenampilan unik dengan mengenakan pakaian adat khas Madura yang dikenal dengan Baju Marlena lengkap hingga make up-nya. Baju Marlena merupakan kebaya adat Madura untuk perempuan. 

Pakaian ini terdiri dari kebaya warna merah, kerudung merah, hingga samper. Samper sendiri ialah kain bermotif batik khas Madura yang biasanya dijadikan rok atau bawahan. Bentuknya memanjang mirip sarung. 

-
Pelayan Warung Rujak Marlena pakai kebaya lengkap. (Z Creators/Deni Agustian)

Pakaian Marlena ini biasanya sering digunakan saat hari-hari besar seperti perayaan daerah, perayaan kemerdekaan, perayaan hari kartini, bahkan hingga karnaval.

Fauziyah Amini, pembeli asal Kepanjin, Sumenep, memuji kreativitas Warung Marlena ini bahkan hingga sempat bingung dengan penampilan para pelayannya.

“Suka banget karena unik, Madura banget mas. Di tempat lain penjual rujak enggak ada yang seperti ini pasti pakaiannya biasa aja. Nah disini malah pakai baju Marlena, jadi terlihat cantik gitu. Tadinya sempat bingung, saya pikir ada acara, ternyata jualan rujak,” ungkap Fauziyah.

Sementara itu, Sofiah salah satu pelayan di Warung Marlena ini mengaku senang setiap hari dirinya mengenakan pakaian adat khas Madura dengan berbeda warna.

“Suka banget bisa pakai seragam pakaian adat jadi terlihat lebih sopan menghargai pembeli, ya meski awalnya sedikit canggung karena belum terbiasa. Kalau sekarang dalam seminggu ada 4 warna kebaya Marlena mas, tiap 2 hari kita ganti warna,” ujar Sofi saat sibuk meracik bumbu rujak.

Uniknya setiap 2 hari para pelayan Warung Marlena ini berganti-ganti warna kebaya mulai dari warna merah, kuning, merah tua, dan hitam. Ide berpenampilan nyentrik ini ternyata hadir dari keisengan pemilik Warung bernama Fifin Ihromaviska (37) seorang MUA yang memanfaatkan koleksi kebaya di salonnya. 

Warung Marlena yang ada sejak 2017 lalu telah mengalami berbagai macam rintangan sampai bisa berkembang seperti ini. Dulu awal-awal mengenakan pakaian adat sempat di-bully baik dari warga sekitar bahkan luar daerah bahkan ada yang mengira kalau pelayannya mau pergi hajatan, hingga disebut sinden, dan lain sebagainya. 

-
Rujak Marlena. (Z Creators/Deni Agustian)

Berkat semangat yang terus diberikan Fifin kepada para karyawannya kini warungnya menjadi langganan para pegawai. Berjualan dengan mengenakan pakaian adat Madura ternyata memberi kesan tersendiri bagi para pembeli khususnya pelanggannya. 

Meski menu andalannya rujak, di warung ini juga menyediakan menu lain seperti nasi pecel, gado-gado, hingga mie. Untuk rujaknya sendiri terdapat rujak buah, rujak lontong, rujak hitam, hingga rujak cingur. Harganya dibanderol mulai dari Rp6 ribu hingga Rp10 ribu per porsi.

-
Pelayan Warung Rujak Marlena. (Z Creators/Deni Agustian)

Warung yang buka mulai 06.00-18.00 WIB ini bisa menjual sekitar kurang lebih 300 porsi rujak, nasi pecel hingga gado-gado setiap hari. Dalam sehari omzetnya mencapai Rp3 juta dalam sehari. Bagaimana, tertarik menikmati racikan rujak di warung unik ini? Ayo ke Sumenep!

Artikel menarik lainnya: 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X