Ungker daun jati merupakan salah satu makanan khas Blora yang bisa dibilang cukup ekstrem. Walau terbilang menjijikkan, kemunculan ungker ini banyak diburu warga Blora untuk disajikan sebagai sajian lezat yang menggugah selera.
Ungker sendiri adalah bentuk kepompong dari ulat jati. Ulat yang sudah cukup memakan daun jati akan memulai fase kepompongnya (pupa) dengan turun ke tanah dengan benang dan mulai membungkus dirinya dengan jaringan kepompong.
Selain itu, terdapat 4 fakta menarik tentang ungker daun jati Blora, simak di bawah ini!
1. Marak di Awal Musim Penghujan
Pada awal musim penghujan yang umum terjadi pada bulan November hingga Desember, daun jati mulai tumbuh setelah sebelumnya meranggas di musim kemarau. Saat daun jati bersemi, ulat-ulat pun merajalela dan memakan semua dedaunan sampai membuat pohon jadi tampak gundul.
2. Dijadikan Menu Lezat
Memasak ungker bisa dilakukan di rumah asalkan mempunyai bahan dasar utama yaitu ungker jati. Biasanya makanan ekstrem ini diolah menjadi oseng-oseng, bumbunya pun enggak jauh beda dari oseng makanan lainnya.
Penikmat ungker menyebut oseng ungker jati ini punya rasa yang gurih dan nikmat. Walau begitu, terkadang makanan ini membuat lidah terasa gatal jika dikonsumsi berlebihan.
Apalagi bagi yang baru pertama kali mencobanya, saat mengunyah bagian kulitnya, makanan ini akan terasa sedikit aneh dan terlihat menjijikkan. Tapi setelah mencobanya, dipastikan tidak akan pernah melupakan rasanya.
3. Harganya Cukup Mahal
Ungker daun jati Blora biasa ditemui di awal musim penghujan dan hanya berlangsung selama beberapa pekan saja. Makanya, harga ungker daun jati ini tergolong mahal. Agar bisa menikmati makanan enggak biasa ini, satu gelas ungker dibanderol Rp15 ribu sampai Rp35 ribu, kalau satu kilogram harganya berkisar Rp150 ribu.
4. Punya Gizi Tinggi
Ungker sebagai pangan lokal kawasan yang kaya akan hutan jati ini juga punya nilai gizi yang tinggi. Bahkan, makanan ekstrim ini layak disandingkan dengan daging sapi dan ayam sebagai sumber protein hewani yang berkualitas tinggi.
Di kalangan warga Blora, berburu ungker sudah menjadi tradisi saat memasuki awal hujan. Walau begitu, enggak semua orang doyan makan ungker jati ini. Mereka biasanya iseng berburu ungker hanya sekadar untuk bersenang-senang.