Si 'raja buah' durian memang memiliki banyak penggemar. Rasanya yang manis, pahit, dan teksturnya yang creamy membuat kelezatan durian tak dapat dielakkan bagi para pecinta durian.
Kepopuleran buah yang memiliki aroma yang kuat ini terkadang dibarengi dengan mitos-mitos yang kerap beredar di masyarakat saat menyantap durian.
Bahkan lebih mengerikannya lagi, tak jarang mitos-mitos tersebut berkaitan dengan kesehatan. Misalnya saja, ada yang mengatakan bahwa terlalu banyak menyantap durian bisa bikin seseorang demam. Apakah benar demikian?
Memang benar, pada saat mengonsumsi durian akan ada efek panas dalam tubuh yang muncul. Akan tetapi efek tersebut bukanlah demam yang diakibatkan dari terlalu banyak menyantap durian.
Lalu dari mana panas itu muncul?
Efek panas dalam tubuh yang muncul usai menyantap durian berasal dari proses metabolisme dan kimia saat tubuh mencerna buah padat seperti durian. Akan tetapi, kondisi itu bisa dihindari dengan tidak terlalu banyak mengonsumsi durian terlalu banyak. Jika terlalu banyak, maka harus bersiap dengan risiko munculnya rasa mual yang mengakibatkan mabuk.
Kondisi itu bukan tanpa alasan, sebuah pengobatan di Barat pernah mengatakan bahwa buah durian memang dapat meningkatkan suhu tubuh pada seseorang. Namun, peningkatan suhu tersebut bukan demam.
Mitos ini sebenarnya sudah lama beredar di masyarakat, namun menurut pengobatan tersebut mitos ini hingga kini masih dipercayai di kalangan pengobatan tradisional China.
