Bulan Ramadan di Indonesia identik dengan takjil untuk camilan berbuka puasa, salah satunya gorengan. Di Parepare Sulawesi selatan, ada gorengan primadona warga setempat yakni jalangkote.
Jalangkote adalah salah satu makanan ringan populer khas Bugis dan Makassar. Beberapa orang bahkan mengaku buka puasanya terasa hambar tanpa jalangkote ini.
"Saya kalau bukan jalangkote,tidak afdol rasanya buka puasa itu, soalnya kalau makan jalangkote, makan berat itu bisa ditunda setelah tarawih," terang Amran, salah satu warga saat di temui Z Creators Rudi hartono di tengah antriannya membeli jalangkote.
Baca Juga: Menjajal Gurihnya Banh Ran, Gemblong ala Vietnam Jadi Gorengan Terbaik di Dunia
Populernya jalangkote sebagai menu untuk berbuka puasa di Kota Parepare tentu membuat penjual jalangkote meraup untung berlipat.
Salah satunya Jalangkote 77 Tegal , yang kedai miliknya bahkan sudah menyebar di sejumlah wilayah di Kota Parepare dan Kabupaten Sidrap.
"Setiap sore begini ramainya, sampai kewalahan, dulu cuma pakai satu wajan, sekarang dua wajan saja tidka cukup melayani semuanya," terang Sukma, pemilik lapak jualan jalangkote.
Sukma sendiri mengaku selama bulan Ramadan, ribuan jalangkote miliknya habis terjual sebelum waktu berbuka puasa tiba. Beberapa pelanggan bahkan kerap harus gigit jari karena kehabisan jalangkote.
Baca Juga: Resep Gorengan Sayur Kacang Panjang Mudah, Jadi Teman Makan!
"Saya suka beli di sini karena isian jalangkotenya lengkap, ada telur, ketela, mie dan juga sayuran, harganya juga murah," ujar pelanggan bernama Amran.
Sekilas jalangkote ini memang mirip dengan pastel. Perbedaannya hanya pada kulit luar. Jika kulit luar pastel lebih tebal, jalangkota justru tipis dan renyah.
Pastel biasanya juga dimakan dengan cabe rawit. Berbeda dengan jalangkote yang dimakan dengan sambal cair yang merupakan campuran air cuka, cabe dan sedikit garam.
Harga jalangkote biasanya dijual Rp5 ribu untuk 3 sampai 4 biji, tergantung dari ukuran dan isiannya.
Artikel Menarik Lainnya:
