Orang Jepang telah berburu ikan paus selama berabad-abad, tetapi konsumsi daging ikan paus mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II.
Ketika itu, Jepang hancur dan makanan langka, sehingga otoritas pendudukan Amerika mendesak Jepang untuk makan lebih banyak ikan paus sebagai sumber protein yang murah.
Selama kurang lebih satu dekade berikutnya, setengah dari semua protein dalam makanan Jepang adalah daging ikan paus. Sebelum akhirnya konsumsi menurun karena tersedia sumber protein lain dengan harga murah.
Saat ini, jumlahnya jauh lebih sedikit, orang hanya makan sekitar 40 gram setahun per kepala, menurut laman pri.org.
Di bawah aturan internasional, Jepang dapat berburu ikan paus yang tidak terancam punah untuk penelitian ilmiah, tetapi dagingnya dijual secara komersial dan ada banyak kelebihan yang disimpan dalam keadaan beku di gudang di seluruh negeri ini.
Orang Jepang mengkonsumsi daging ikan paus dalam bentuk irisan daging mentah, nugget paus goreng, bacon paus, dendeng paus dan olahan lainnya.
Anehnya, meski tidak begitu banyak lagi orang Jepang yang mengkonsumsi paus, namun budaya perburuan paus menjadi kebanggaan nasional mereka.
